Serangkaian dokumen rahasia 9/11 dirilis pada Sabtu malam, memaparkan detail mengenai para pelaku pembajakan pesawat yang sempat melakukan kontak dengan beberapa rekan mereka asal Arab Saudi di AS.
Namun dokumen tersebut tidak menghadirkan bukti bahwa pejabat senior Saudi terlibat dalam rencana penyerangan 9/11.
Dirilis di peringatan 20 tahun peristiwa 9/11, serangkaian dokumen ini merupakan catatan investigatif pertama yang dirilis ke publik sejak perintah eksekutif Biden. Rencananya, dokumen 9/11 ini akan terus dirilis dalam periode enam bulan.
Dilansir dari laman TRT World, Minggu, 12 September 2021, dokumen perdana setebal 16 halaman ini merupakan kesimpulan dari wawancara FBI pada 2015 dengan seorang pria yang sering melakukan kontak dengan beberapa warga Saudi di AS.
Dalam dokumen disebutkan bahwa beberapa warga Saudi itu mendukung pelaku pembajakan untuk datang ke AS sebelum 9/11 terjadi.
Dorongan perilisan dokumen diperkuat seruan keluarga korban 9/11 yang meminta pemerintah AS untuk menggugat Saudi atas dugaan keterlibatan. Sejak lama, keluarga korban 9/11 merasa frustrasi atas investigasi 9/11 yang dirahasiakan.
"Kita tidak boleh melupakan rasa sakit keluarga dari 2.977 korban tewas serangan teroris terburuk dalam sejarah AS," ungkap Biden saat memerintahkan perilisan dokumen 9/11.
Sabtu kemarin, Biden dan beberapa mantan presiden AS bersama-sama memperingati 20 tahun peristiwa 9/11 di New York. Mantan presiden AS Donald Trump tidak hadir, dan justru memanfaatkan momen peringatan 9/11 untuk menyerang Biden.
Baca: Trump Manfaatkan Momen Peringatan 9/11 untuk Serang Biden
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News