ISIS-K, grup afiliasi ISIS di Afghanistan, telah mengklaim bertanggung jawab atas ledakan bom bunuh diri di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, menewaskan 169 warga Afghanistan dan 13 prajurit AS.
Kepala Staf Angkatan Udara Inggris, Sir Mike Wigston, mengatakan kepada The Daily Telegraph bahwa Inggris dapat terlihat serangan udara terhadap ISIS-K.
Baca: ISIS Klaim Bertanggung Jawab Atas Serangan di Sekitar Bandara Kabul
Ia berbicara usai Inggris dan AS menyelesaikan penarikan pasukan dari Afghanistan usai berkuasanya kembali kelompok Taliban.
"Kmai tetap bersama mitra-mitra koalisi kami dalam mengenang korban serangan Daesh di bandara Kabul. Kami juga bertekad memerangi jaringan Daesh dengan cara apapun," ucap Wigston, menggunakan akronim lain dari ISIS.
"Jika ada kesempatan bagi kami untuk berkontribusi, saya tidak ragu lagi bahwa kami akan siap melakukannya," sambung dia, dilansir dari Telegraph India, Rabu, 1 September 2021.
Wigston menegaskan bahwa Inggris akan ikut turun tangan menangani terorisme dan ekstremisme di seluruh dunia bersama para mitra koalisi. Untuk Afghanistan, meski Inggris sudah menarik pasukan, London akan tetap beroperasi di sana untuk menghadapi ancaman terorisme dan ekstremisme.
Menurut Telegraph, Inggris telah memeriksa persiapan logistik serangan udara. Muncul pertanyaan lain, yakni dari pangkalan udara mana Angkatan Udara Inggris (RAF) akan menerbangkan pesawat mereka dan menghantam ISIS-K di Afghanistan.
"Kami harus dapat memainkan peran global dalam Koalisi Global Mengalahkan Daesh, baik itu melalui serangan udara, atau menggerakkan prajurit maupun peralatan ke negara tertentu," tutur Wigston.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News