Pfizer-BioNTech mulai uji vaksin covid-19 kepada ibu hamil. Foto: AFP
Pfizer-BioNTech mulai uji vaksin covid-19 kepada ibu hamil. Foto: AFP

Pfizer-BioNTech Mulai Uji vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil

Surya Perkasa • 19 Februari 2021 07:50
Chicago: Pfizer bersama rekannya dari Jerman, BioNTech telah memulai studi internasional dengan 4.000 sukarelawan untuk vaksinasi covid-19 bagi ibu hamil di Amerika Serikat (AS). Mereka terus mengevaluasi keamanan dan efektivitas vaksin covid-19 mereka pada wanita hamil yang sehat.
 
Wanita hamil dianggap berisiko lebih tinggi terinfeksi covid-19 yang parah. Banyak pejabat kesehatan masyarakat merekomendasikan beberapa wanita dalam profesi berisiko tinggi untuk menggunakan vaksin virus korona bahkan tanpa bukti bahwa mereka aman untuk mereka.
 
Pekan lalu, Institut Kesehatan Nasional AS menyerukan agar wanita hamil dan menyusui lebih banyak dimasukkan dalam penelitian vaksin covid-19.

Ahli bioetika, vaksin, dan ahli kesehatan ibu telah berdebat selama bertahun-tahun bahwa wanita hamil harus diikutsertakan di awal uji coba vaksin pandemi sehingga mereka tidak perlu menunggu lama setelah yang sukses muncul.
 
Namun demikian, wanita hamil dikeluarkan dari uji coba besar AS yang digunakan untuk mendapatkan otorisasi penggunaan darurat vaksin covid-19.
 
Pembuat obat itu telah mengatakan bahwa mereka pertama-tama perlu memastikan vaksinnya aman dan efektif secara lebih umum. Di Amerika Serikat, pembuat peraturan mewajibkan pembuat obat untuk melakukan studi keamanan pada hewan hamil sebelum vaksin diuji pada wanita hamil untuk memastikan vaksin tersebut tidak membahayakan janin atau menyebabkan keguguran.
 
“Studi tersebut tidak mengungkapkan risiko baru. Wanita hamil di Amerika Serikat telah menerima dosis pertama mereka,” kata pernyataan Pfizer, seperti dikutip AFP, Jumat 19 Februari 2021.
 
Studi baru ini akan menguji wanita hamil berusia 18 tahun ke atas di Amerika Serikat, Kanada, Argentina, Brasil, Chili, Mozambik, Afrika Selatan, Inggris, dan Spanyol.
 
Wanita akan menerima vaksin selama minggu ke 24-34 kehamilan. Para relawan mendapatkan dua suntikan dengan jarak 21 hari seperti halnya rejimen yang sama digunakan dalam uji klinis yang lebih besar.
 
Pfizer-BioNTech mengatakan, tak lama setelah melahirkan, peserta yang mendapat plasebo dalam uji coba akan diberi kesempatan untuk mendapatkan vaksin yang sebenarnya. Namun mereka tetap menjadi bagian dari penelitian.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan