Perusahaan Nord Stream AG mengonfirmasikan Agensi Energi Denmark (DEA) bahwa tekanan di dalam pipa Nord Stream 1 sudah relatis stabil.
"Kestabilan tekanan mengindikasikan bahwa keluarnya gas dari dua kebocoran sebelumnya kini telah berakhir," ujar DEA, seperti dikutip dari laman NTD.
Sabtu kemarin, DEA mengatakan bahwa jaringan pipa gas Nord Stream 2 di Laut Baltik seperti sudah tidak lagi mengalami kebocoran.
Baca: Hore! Pipa Gas Nord Stream 2 Sudah Tidak Bocor
Ledakan bawah laut yang merusak jaringan pipa gas Nord Stream 1 dan 2 terjadi pekan kemarin. Ledakan tersebut memicu kebocoran, dan gas metana dalam jumlah besar pun keluar dari jaringan pipa tersebut.
Sejumlah tim investigator mengatakan bahwa ledakan yang merusak itu kemungkinan melibatkan ratusan kilogram bahan peledak.
Jumat lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh negara-negara Barat sengaja menyabotase jaringan pipa gas Nord Stream. AS dan para sekutu membantah keras tuduhan tersebut.
Perselihan atas Nord Stream antara AS dan Rusia berlanjut di pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) di New York.
Sejumlah peneliti Norwegia telah merilis sebuah peta yang memproyeksikan arah kebocoran gas metana dari jaringan Nord Stream 1 dan 2. Diproyeksikan gas dalam jumlah besar itu akan bergerak ke sejumlah wilayah Nordik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News