Dilansir dari Independent, Minggu, 11 September 2022, ia juga memperkirakan Trump akan menyalahkan mantan kepala staf kepresidenan atas penemuan sejumlah dokumen rahasia negara di rumah mewahnya di Mar-a-Lago, Florida, dalam penggeledahan FBI pada 8 Agustus lalu.
Terlepas dari peningkatan popularitas Trump di kalangan Partai Republik setelah penggeledahan, Cohen tidak yakin mantan bosnya itu akan mencalonkan diri lagi dalam pemilihan umum 2024. Cohen mengatakan bahwa "secara statistik," Trump tidak akan bisa menang.
Ketika menjadi pengacara pribadi dan pemecah masalah Trump, Cohen mengatur pembayaran uang tutup mulut sebesar USD130.000 untuk bintang porno Stormy Daniels, dan pembayaran lain untuk model Playboy Karen McDougal.
Pembayaran itu dilakukan membungkam kesaksikan kedua wanita itu secara terbuka seputar dugaan hubungan seksual mereka dengan Trump selama kampanye pemilu 2016. Trump berulang kali membantah tuduhan tersebut.
Cohen mengaku bersalah atas pembayaran uang tutup mulut, seputar tuduhan penghindaran pajak, dan mengenai pernyataan bohong kepada Kongres AS tentang kesepakatan properti Trump di Rusia.
Ia telah dijatuhi hukuman tiga tahun penjara serta diberhentikan dari profesi pengacara, tetapi sekarang telah dibebaskan dengan pembebasan bersyarat. Buku terbarunya, Revenge: How Donald Trump Weaponised the US Department of Justice Against His Critics, akan diterbitkan pada 11 Oktober mendatang.
Di dalamnya, ia akan merinci hubungan panjang dengan Trump yang berakhir setelah pembayaran uang tutup mulut kepada Stormy Daniels.
Sementara itu, Cohen mengatakan dirinya tidak terkejut dengan ditemukannya sejumlah dokumen rahasia di Mar-a-Lago.
"Saya mengenal baik Trump, dia telah mengambil dokumen untuk menggunakan kekuasaannya, baik terhadap Departemen Kehakiman/FBI atau negara-negara asing. Saya yakin masih ada dokumen-dokumen rahasia di tempat lain," kata Cohen.
Baca: FBI Temukan Dokumen Rahasia Pertahanan Nuklir di Rumah Trump
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News