Sejumlah jajak pendapat menunjukkan persaingan ketat antara miliarder dan populis mantan perdana menteri Andrej Babis, eks jenderal angkatan darat Petr Pavel dan profesor ekonomi Danuse Nerudova.
Melansir dari laman Miami Herald, Pavel mengatakan situs kampanyenya sulit diakses belakangan ini.
"Peretas Rusia tampaknya tidak ingin ada warga yang mengakses situs saya di hari penting ini," keluh mantan jenderal NATO berusia 61 tahun itu di Twitter.
Tempat pemungutan suara di Republik Ceko, negara anggota Uni Eropa dan NATO, dibuka pada Jumat pukul 02.00 waktu setempat dan ditutup Sabtu ini untuk 8,3 juta pemilih yang memenuhi syarat. Jika tidak satu pun dari delapan kandidat menerima mayoritas mutlak, putaran kedua akan dilakukan dalam dua pekan ke depan.
Kekuasaan presiden Ceko meliputi penunjukan hakim konstitusi dan hak mengirimkan undang-undang kembali ke parlemen sebanyak satu kali.
Dalam debat terakhir yang disiarkan televisi pada Kamis lalu, para calon presiden favorit bertukar argumen. Babis, perdana menteri Ceko antara 2017 dan 2021, mencoba menggambarkan Pavel dan Nerudova sebagai orang yang tidak berpengalaman secara politik.
Di waktu bersamaan, Pavel dituduh sebagai orang yang bertanggung jawab di balik "kekacauan" selama pandemi Covid-19 tahun 2020 dan 2021.
Kampanye pemilu presiden di Ceko didominasi kepribadian masing-masing kandidat, tetapi isu seperti inflasi tinggi dan perang Ukraina juga menjadi tema utama.
Mandat Presiden Milos Zeman berakhir pada awal Maret mendatang. Pria berusia 78 tahun itu tidak diizinkan mencalonkan diri lagi setelah berkuasa selama dua periode.
Baca: 70.000 Orang Berdemo Menentang Pemerintah Republik Ceko dan Uni Eropa
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News