Tidak hanya itu, demonstran juga menyuarakan penentangan mereka terhadap Uni Eropa dan NATO.
Para pedemo, yang berasal dari sejumlah kelompok sayap kanan dan grup politik termasuk Partai Komunis, mengatakan bahwa Republik Ceko seharusnya netral dalam bidang militer dan memastikan adanya kontrak langsung dengan pemasok gas, termasuk Rusia.
Kepolisian Republik Ceko mengestimasi jumlah pengunjuk rasa berkisar 70.000 hingga Sabtu siang.
"Tujuan demonstrasi kami adalah mendorong perubahan, terutama mengenai masalah harga energi listrik dan gas," ucap salah satu koordinator aksi, Jiri Havel, seperti dikutip dari New York Post.
Unjuk rasa di Lapangan Wenceslas berlangsung satu hari usai Pemerintah Republik Ceko selamat dari mosi tidak percaya yang diajukan kubu oposisi terkait inflasi dan harga energi.
Mosi tidak percaya tersebut memperlihatkan bahwa krisis energi dapat menggoyang stabilitas politik di Eropa, di mana tingginya harga dapat memperburuk inflasi -- level terparah dalam tiga dekade terakhir.
Perdana Menteri Republik Ceko Petr Fiala, pemimpin koalisi lima partai, mengatakan kepada kantor berita CTK bahwa sejumlah pengunjuk rasa tidak benar-benar memprioritaskan kepentingan nasional di dalam hati mereka.
"Aksi protes di Lapangan Wenceslas diserukan oleh kekuatan pro-Rusia yang bertentangan dengan kepentingan Republik Ceko," ujarnya.
Baca: Mahalnya Harga Energi Bikin Inflasi Eropa Meroket
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News