Kendati baru kali pertama, hubungan Israel-Turki -- yang lama membeku di tengah perseteruan terkait perjuangan Palestina -- telah menghangat dalam beberapa bulan terakhir. Dalam pertemuan di New York, energi menjadi isu utama pembahasan Erdogan dan Lapid.
"Selain membahas energi, PM Lapid berterima kasih kepada Presiden Erdogan yang berbagi intelijen negara dan juga mencatat permintaan Israel mengenai pengembalian empat warga Israel -- dua di antaranya tentara -- yang hilang di Jalur Gaza sejak perang 2014," kata kantor Lapid, dilansir dari AFP, Rabu, 21 September 2022.
Dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB, Erdogan menyerukan pembentukan negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Ia juga mengatakan bahwa Turki "bertekad mengembangkan hubungan dengan Israel demi masa depan, perdamaian dan stabilitas. Bukan hanya masa depan dan perdamaian kawasan, tapi juga Israel, masyarakat Palestina dan kami sendiri."
Bulan lalu, Turki dan Israel mengumumkan pemulihan hubungan diplomatik dan rencana untuk saling bertukar duta besar.
Hubungan kedua negara memburuk sejak 2011, setelah Ankara mengusir dubes Israel terkait laporan PBB mengenai penyerbuan Israel terhadap kapal bantuan Mavi Marmara yang menewwaskan sembilan warga Turki.
Ketegangan tersebut membaik pada 2016 dan terus berkembang hingga saat ini.
Baca: Pertemuan Erdogan-Presiden Israel Hidupkan Kembali Dialog Politik
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News