Menurut sejumlah pejabat AS dan Eropa, tindakan balasan atau sanksi yang akan dijatuhkan mereka tergantung pada tingkat keparahan serangan siber Rusia terhadap Ukraina.
Hal ini disampaikan beberapa jam setelah otoritas keamanan informasi Ukraina melaporkan bahwa situs Kementerian Pertahanan dan dua bank mereka diretas. Ukraina menyindir Rusia sebagai dalang peretasan, walau tidak terang-terangan mengungkapkannya.
"Tidak bisa dikesampingkan bahwa pelaku penyerangan siber ini menggunakan taktik trik-trik kecil nan kotor, karena rencana agresif pelaku tidak berhasil dilakukan dalam skala besar," ujar Pusat Komunikasi Strategis dan Keamanan Informasi Ukraina (Stratcom Centre UA) dikutip dari AFP.
Presiden AS Joe Biden menegaskan bahwa Washington terus berkoordinasi dengan NATO dan pihak lainnya untuk memperluas pertahanan terhadap ancaman di dunia maya.
Para ahli keamanan Barat berpendapat serangan siber terhadap tiga situs Ukraina itu dilakukan Rusia. Serangan tersebut pun bisa dikatakan sudah terduga.
"Biden mengatakan, kami akan merespons tindakan-tindakan Rusia selain invasi militer. Tetapi, apa yang diputuskan nanti akan tergantung pada sejauh mana serangan siber itu. Sangat banyak jangkauannya, sulit untuk menjelaskan hingga spesifik," ujar seorang pejabat AS yang menolak disebutkan namanya.
Serangan semacam itu sudah pernah digunakan Moskow dalam konfrontasi militer terhadap Georgia dan Ukraina sebelumnya. AS, Eropa, dan sekutu telah merancang sanksi-sanksi mendetail yang akan dijatuhkan kepada Rusia jika pasukan militer mereka nekat menyerang Ukraina.
Banyak warga Rusia yang sudah masuk ke dalam daftar hitam sanksi Barat akibat serangan-serangan siber mereka sebelumnya.
Dalam beberapa pekan terakhir, AS dan Barat nerdiskusi membahas sanksi terhadap serangan atau invasi fisik ketimbang membicarakan opsi-opsi sanksi terhadap serangan siber.
"Tidak ada peta jalan mendetail mengenai apa yang akan dilakukan ketika terjadi serangan siber. Itu akan tergantung pada tiap kasusnya," pungkas diplomat tersebut.
Baca: Biden Tegaskan AS Tak Akan Kerahkan Pasukan Jika Rusia-Ukraina Berperang
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id