Maria Kolesnikova. (Foto: AFP/File)
Maria Kolesnikova. (Foto: AFP/File)

Tolak 'Diusir' ke Ukraina, Oposisi Belarusia Robek Paspor

Willy Haryono • 09 September 2020 10:25
Kiev: Seorang tokoh oposisi Belarusia, Maria Kolesnikova, merobek paspor miliknya untuk mencegah petugas perbatasan yang hendak mengusirnya secara paksa ke Ukraina. Paspor itu dirobek beberapa saat ketika mobil yang dinaiki Kolesnikova hendak melintasi perbatasan menuju Ukraina.
 
Pernyataan disampaikan Anton Rodnenkov, kolega Kolesnikova, yang ikut menaiki mobil tersebut. Senin kemarin, muncul laporan bahwa Kolesnikova "diculik" sekelompok pria bertopeng di Minsk, ibu kota Belarusia.
 
Kolesnikova adalah satu dari tiga perempuan yang menggabungkan kekuatan untuk melawan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko dalam pemilihan umum Agustus lalu.

"Dia (Kolesnikova) didorong ke kursi belakang mobil. Dia berteriak tidak mau pergi kemana-mana," ujar Rodnenkov dalam sebuah konferensi pers di Kiev, ibu kota Ukraina, Selasa 8 September.
 
Dikutip dari laman BBC, Rabu 9 September 2020, Rodnenkov bersama Kolesnikova dan satu kolega lainnya mengaku diculik pada Senin kemarin. Ketiganya sempat diinterogasi dengan tangan terikat dan kepala tertutup kain.
 
Mereka kemudian menerima tawaran untuk meninggalkan Belarusia. Namun saat mobil mereka mendekati perbatasan, Kolesnikova tiba-tiba menolak menyeberang dan merobek paspornya.
 
Rodnenkov dan satu kolega lainnya mengaku tidak tahu ada di mana Kolesnikova saat ini. Sebelumnya pada Selasa, sejumlah pejabat Belarusia mengklaim Kolesnikova ditangkap saat berusaha menyeberang ke Ukraina.
 
Unjuk rasa masif meletus di Belarusia usai berakhirnya pilpres pada 9 Agustus lalu. Komisi Elektoral Belarusia menyatakan Lukashenko sebagai pemenang dengan raihan 80,1 persen, sementara capres oposisi Svetlana Tikhanovskaya hanya 10,12 persen.
 
Para pendukung oposisi menuding adanya kecurangan dalam pilpres. Tikhanovskaya, yang mengungsi ke Lithuania atas alasan keamanan, meyakini dirinya meraup 60 hingga 70 persen suara jika tidak ada kecurangan dalam pilpres.
 
Dalam sebuah wawancara, Lukashenko mengakui dirinya mungkin sudah terlalu lama berkuasa di Belarusia. Namun ia menegaskan bahwa hanya dirinya yang dapat melindungi Belarusia saat ini.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan