"Pemimpin Houthi harus mendemonstrasikan kesediaan mereka untuk terlibat dalam proses politik. Mereka harus berhenti menyerang dan mulai bernegosiasi," kata Price, dilansir dari laman The National pada Selasa, 9 Maret 2021.
"Jika itu sudah dilakukan, maka kita bisa mendorong kemajuan menuju solusi politik yang kita semua dambakan," lanjutnya.
Pemerintahan Yaman yang diakui internasional menuduh Houthi tak mau bernegosiasi dengan baik atau menepati beberapa janji yang pernah dibuat sebelumnya.
Houthi dinilai tetap melancarkan serangan ke pasukan Yaman maupun koalisi Arab Saudi meski sudah pernah bertemu Utusan Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa Martin Griffiths.
Price mengatakan AS meyakini Houthi adalah pihak di balik serangkaian serangan misil dan drone ke wilayah Arab Saudi dalam beberapa hari terakhir. Washington menegaskan serangan semacam itu tak dapat diterima, berbahaya, dan mengancam keselamatan warga sipil.
Koalisi Saudi mengatakan bahwa sebagian besar misil dan drone yang diluncurkan Houthi pada akhir pekan kemarin telah dihancurkan sebelum mencapai target. Riyadh menegaskan serangan semacam itu tidak menimbulkan korban jiwa atau kerusakan properti.
Salah satu yang menjadi target serangan Houthi adalah fasilitas minyak Saudi Aramco yang berada di Ras Tanura. Houthi mengklaim telah menyerang fasilitas tersebut.
Baca: Drone Houthi Kembali Serang Fasilitas Minyak Saudi Aramco
Pada Selasa pagi ini, koalisi Saudi melaporkan adanya serangan lanjutan Houthi yang juga menggunakan misil serta drone.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News