Presiden COP-26 Alok Sharma. Foto: Istimewa
Presiden COP-26 Alok Sharma. Foto: Istimewa

Oleh Inggris, Indonesia Disebut Negara Super Power Menanggulangi Perubahan Iklim

Media Indonesia.com • 24 Maret 2021 06:40

Target kurangi emisi 29 persen

Menteri LHK menegaskan bahwa dalam NDC yang kedua, Indonesia tetap mempertahankan target awal yang ambisius. Yakni, penurunan emisi hingga 29 persen dengan upaya sendiri. Atau penurunan hingga 41 persen melalui dukungan internasional dengan skenario business as usual (BAU) pada 2030. 
 
"Kami memiliki skenario yang lebih ambisius melalui Low Carbon Compatible with Paris Agreement (LCCP),” kata Siti. 
 
Pada 2030, Indonesia akan bertindak sebagai penyerap karbon netto di sektor kehutanan dan penggunaan lahan (FOLU). Indonesia juga berencana mengurangi penggunaan batu bara secara bertahap hingga 60 persen pada 2050. 

"Serta akan bergerak maju menuju kondisi tanpa emisi netto pada 2070,” ujar dia.
 
NDC, kata Siti, juga menambah subjek baru dan penguatan komitmen dengan memasukkan laut, lahan basah (mangrove dan lahan gambut), serta kawasan permukiman manusia (dalam skenario adaptasi). Lebih lanjut, Indonesia akan melakukan rehabilitasi dan penanaman mangrove seluas 600 ribu hektare selama 2021-2024. 
 
Sedangkan di bidang energi, Indoensia berencana untuk menerapkan teknologi carbon captured storage/carbon capture utilization storage (CCS/CCUS). Juga, menerapkan energi terbarukan dan bioenergi. 
 
“Jadi, dukungan internasional, termasuk dari sektor swasta atau bisnis, akan memainkan peran penting untuk mencapai skenario ambisius kita, khususnya di bidang energi," kata Siti.
 
Dalam pertemuan virtual itu, Alok Sharma didampingi oleh Lord Zac Goldsmith (Minister for Pacific and the Environment at the Foreign, Commonwealth and Development Office and the Department for Environment, Food and Rural Affairs); Duta Besar Inggris di Jakarta; Atase Iklim Inggris di Jakarta; Senior Policy and Programme Adviser FCDO Kedubes Inggris di Jakarta; dan Climate Policy Manager Kedubes Inggris di Jakarta. 
 
Sementara itu, Menteri Siti Nurbaya didampingi Wamen LHK Alue Dohong, Dirjen PPI, Kepala BLI, Staf Ahli Menteri Bidang Industri dan Perdagangan Internasional, Tenaga Ahli Menteri Bidang Kebijakan Pengembangan Jaringan KLN, dan Kepala Bagian Kerja Sama Multilateral, Biro Kerja Sama Luar Negeri.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan