Washington: Sebuah kapal tanker yang membawa lebih dari 150.000 ton atau 1 juta barel minyak mentah telah diserang pemberontak Houthi di Laut Merah pekan lalu, dan kobaran apinya masih juga menyala hingga saat ini. Pentagon menduga ada kebocoran minyak di kapal tersebut.
Upaya penyelamatan kapal berbendera Yunani, MV Sounion, terhambat ancaman serangan lanjutan dari Houthi. Selama ini, Houthi kerap menyerang beberapa kapal di Laut Merah dalam upaya mendukung Palestina dalam perang di Gaza.
Sejak meletusnya perang di Gaza pada Oktober 2023, Houthi asal Yaman telah menenggelamkan dua kapal dan menewaskan setidaknya dua kru.
Meski seringkali klaim mereka tidak terbukti, Houthi mengatakan bahwa mereka hanya menargetkan kapal-kapal terkait Israel, AS, atau Inggris.
MV Sounion pertama kali diserang tembakan dari dua perahu kecil pada Rabu pekan lalu, yang diikuti tiga proyektil yang menyebabkan kebakaran dan mematikan mesin kapal, menurut Kantor UK Maritime Trade Operations (UKMTO).
Sebanyak 25 kru berhasil diselamatkan kapal perang Eropa sehari setelah serangan dan dibawa ke Djibouti. Kapal tanker tersebut kemudian kembali diserang, Houthi mengunggah video yang menunjukkan mereka sedang membakar kapal itu.
Pentagon telah mengirimkan dua kapal penarik untuk mengevakuasi kapal. Saat ini, AS bekerja sama dengan mitra regional untuk mencoba mengurangi dampak lingkungan dari dugaan kebocoran minyak. (Nithania Septianingsih)
Baca juga: Houthi Dukung Serangan Hizbullah, Ancam Serang Israel Lagi
Cek Berita dan Artikel yang lain di