Penjaga perbatasan Polandia memperkirakan hingga 4.000 migran saat ini berkemah di sepanjang perbatasan antara Polandia dan Belarusia dalam kondisi yang semakin mengerikan dan suhu beku.
"Para migran menyerang tentara dan perwira kami dengan batu dan berusaha menghancurkan pagar dan menyeberang ke Polandia," kata Kementerian Pertahanan Polandia, dilansir dari AFP.
"Pasukan kami menggunakan gas air mata untuk memadamkan agresi para migran," lanjut mereka.
Baca juga: Irak Akan Repatriasi Imigran yang Telantar di Perbatasan Belarusia
Seorang petugas polisi, seorang penjaga perbatasan dan seorang tentara terluka dalam bentrokan itu. Polisi mengatakan, granat kejut dan tabung gas air mata dilemparkan pengungsi ke arah petugas.
Juru bicara kementerian luar negeri Belarusia Anataoly Glaz menuduh Polandia memperburuk masalah.
"Tujuan pihak Polandia sepenuhnya dapat dimengerti—itu perlu meningkatkan situasi lebih jauh, untuk menghambat kemajuan apa pun dalam menyelesaikan situasi," tuturnya.
"Kami melihat hari ini dari pihak Polandia provokasi langsung dan perlakuan tidak manusiawi terhadap yang kurang beruntung," imbuh dia.
Rusia juga mengutuk penggunaan gas air mata dan meriam air oleh Polandia terhadap para migran. Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov menyebutnya sama sekali tidak dapat diterima.
Sementara itu, Irak mengatakan akan memulai pemulangan sukarela warganya dari Belarus minggu ini.
Kedutaan Irak di Moskow mengatakan akan menerbangkan sekitar 200 orang dalam penerbangan pada Kamis mendatang. Namun, banyak migran yang mengatakan tidak akan kembali ke negara mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News