"Terkait banjir di Jerman, sampai dengan 17 Juli 2021 pukul 08.00 CET, dilaporkan 133 orang meninggal dunia. Tidak ada laporan korban jiwa WNI," ujar keterangan Direktorat Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI dan BHI) Kemenlu RI kepada awak media pada Sabtu, 17 Juli 2021.
KJRI Frankfurt berhasil menjalin komunikasi dengan 5 WNI yang sedang melakukan kegiatan Ausbildung (magang) di Bad-Neuenahr. Kondisi mereka dalam keadaan selamat.
Terdapat juga dua keluarga WNI di Erfstadt (Köln), area lain yang terdampak banjir di Jerman. Mereka telah mengungsi ke rumah WNI lain atau fasilitas pemerintah setempat. Seperti 5 WNI di Bad-Neuenahr, kondisi kedua keluarga WNI tersebut baik dan memiliki logistik yang cukup.
"Saat ini KJRI Frankfurt memonitor terus perkembangan di lapangan dan upayakan berikan bantuan kepada WNI terdampak. Selain itu, KJRI Frankfurt juga telah menghubungi keluarga WNI yang menetap di wilayah terdampak," sebut Direktorat PWNI dan BHI.
Total terdapat 11 keluarga WNI terdampak banjir yang berada di Bad Neuenahr-Ahrweiler, Erftstadt (Köln) dan Bad Bidendorf (Sinzig).
"Pagi ini, KJRI Frankfurt akan mengantarkan bantuan logistik bagi WNI di wilayah terdampak tersebut," ungkap Direktorat PWNI dan BHI.
Belgia, Belanda, Luksemburg, dan Swiss juga terkena dampak banjir Eropa. Banyak faktor yang menyebabkan musibah banjir ini, dan salah satunya adalah pemanasan atmosfer dan perubahan iklim yang membuat curah hujan ekstrem lebih mungkin terjadi.
Perdana Menteri Belgia Alexander De Croo menyatakan 20 Juli mendatang sebagai hari berkabung nasional.
"Kami masih menunggu jumlah korban terakhir. Tetapi ini bisa menjadi banjir paling dahsyat yang pernah terjadi di negara kami," katanya.
Baca: Banjir Eropa Barat Mulai Surut, Korban Tewas Lampaui 150 Orang
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News