Seorang mantan anggota parlemen Inggris, Khan adalah Muslim pertama yang menjadi wali kota di sebuah ibu kota negara anggota Uni Eropa pada 2016.
Baca: Gedung Putih Sebut Kemenangan Sadiq Khan Peristiwa Bersejarah
Dalam pemilu terbaru di London, Sian Berry dari Partai Hijau berada di urutan ketiga, sementara tokoh Liberal Demokrat Luisa Porritt di posisi keempat. Liberal Demokrat kehilangan depositnya karena Porritt gagal meraih lebih dari 5 persen suara.
Khan dipandang sebagai tokoh favorit selama masa kampanye pemilu wali kota London. Sejumlah survei memprediksi Khan akan meraih lebih dari separuh suara di putaran pertama.
Namun prediksi tersebut gagal. Di putaran kedua, Khan mengalahkan Bailey dengan raihan 228 ribu suara mayoritas.
"Saya akan selalu menjadi wali kota untuk semua warga London. Saya akan terus bekerja dengan meningkatkan kehidupan setiap orang di kota ini," kata Khan, dikutip dari laman BBC pada Minggu, 9 Mei 2021.
"Hasil pemilu di seantero Britania Raya memperlihatkan bahwa negara kita, bahkan kota kita, masih terpecah. Luka dari Brexit belum sembuh. Kesenjangan ekonomi memburuk di London dan berbagai wilayah lain di negara kita," sambungnya.
Lewat kemenangan ini, Khan mengajak semua warga Inggris, terutama yang ada di wilayah ibu kota, untuk bersama-sama bangkit dari pandemi Covid-19. Ia mengajak warga untuk memanfaatkan momen pemulihan pascapandemi untuk menyembuhkan perpecahan di tengah masyarakat.
Bailey telah mengucapkan selamat kepada Khan. Namun ia berharap Khan yang kembali terpilih "tidak menyalahkan segala sesuatunya ke pemerintah pusat."
Selama menjadi wali kota di periode pertama, Khan beberapa kali berselisih paham dengan pemerintah pusat atas beberapa isu, termasuk pembatasan Covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News