Khan adalah Muslim pertama yang menjadi orang nomor satu di ibu kota Inggris. Tingkat keikutsertaan warga dalam pemilihan kepada daerah di London juga mencapai rekor tertinggi.
"Ini tentu saja peristiwa bersejarah di kota sarat nilai historis," tutur juru bicara Gedung Putih Josh Earnest, seperti dilansir Mirror, Senin (9/5/2016).
"Kemenangan ini merefleksikan keinginan warga London, dan tentu saja saya tidak akan meragukan pilihan mereka. Sudah tidak diragukan lagi adanya nilai historis dari kemenangan Khan," sambung dia.
Ucapan selamat dari Negeri Paman Sam juga dilontarkan capres Hillary Clinton via akun Twitter. "Anak dari sopir bus berdarah Pakistan, pembela hak-hak pekerja dan hak asasi manusia. Selamat," tulisnya.
.jpg)
Wali Kota London Sadiq Khan. Foto: AFP
Sementara capres dari kubu Partai Republik Donald Trump mengatakan dirinya mungkin akan mengizinkan Khan masuk ke AS. Pernyataan ini terkait rencana Trump melarang semua Muslim berkunjung ke AS.
Namun dalam sebuah wawancara dengan Time Magazine, Khan mengaku akan mengunjungi AS sebelum pemilihan umum dimulai, untuk "berjaga-jaga jika seandainya Trump menang."
"Jika Donald Trump menjadi presiden, saya akan dilarang pergi di sana karena agama saya, yang artinya saya tidak bisa bekerja sama dengan para walikota Amerika untuk bertukar pemikiran," ungkap Khan.
Desember lalu Trump menyerukan agar semua Muslim dilarang masuk ke AS, setelah terjadinya aksi teror di Paris dan penembakan massal di San Bernardino, California. Trump menegaskan aturan akan diterapkan hingga ada sistem yang jelas dalam mengidentifikasi ekstremis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News