Jerman, Turki, Israel, Swiss, dan Arab Saudi merupakan beberapa negara yang sudah mengumumkan larangan penerbangan dari Afsel dan juga Inggris. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melabeli varian baru dari SARS-COV-2 ini dengan 501.V2 Variant.
Jerman adalah salah satu negara pertama yang mengumumkan larangan penerbangan dari Afsel.
"Karena adanya laporan mutasi virus korona, Pemerintah Federal berniat memberlakukan opsi larangan perjalanan antara Jerman dan Inggris serta Afrika Selatan," ujar juru bicara pemerintah, Martina Fietz, dilansir dari laman The East African pada Rabu, 23 Desember 2020.
Israel juga melarang penerbangan dari Afsel pada Minggu kemarin. Israel mengatakan ada pengecualian bagi warganya yang pulang dari Afsel. Mereka bisa masuk ke Israel tapi harus menjalani karantina wajib selama 30 hari.
Varian baru covid-19 di Afsel ditemukan di wilayah Eastern Cape dan juga berdampak pada Kwazulu-Natal dan Western Cape.
Pengumuman varian baru covid-19 di Afsel diumumkan oleh Menteri Kesehatan Zwelini Mkhize beberapa hari lalu. Mkhize mengatakan, jajaran ilmuwan Afsel melabeli varian baru virus ini sebagai 501.V2, yang detail-detailnya sudah dikirimkan ke WHO.
Baca: Menkes Afsel Umumkan Terdeteksinya Varian Baru Covid-19
Sebuah tim yang dipimpin organisasi Kwazulu-Natal Research Innovation and Sequencing Platform (KRISP) di Afsel telah meneliti ratusan sampel covid-19 sejak awal pandemi.
"Sebuah varian tertentu mendominasi temuan sampel yang telah dikumpulkan dalam dua bulan terakhir," kata Mkhize.
Tim riset di Afsel, yang dipimpin oleh Tulio de Oliveira, telah membagikan temuan ini dengan komunitas sains dan juga otoritas kesehatan di Inggris. Seperti di Afsel, Inggris juga telah mempelajari berbagai sampel dan menemukan mutasi dari covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News