Insiden penembakan pada Rabu 30 Desember itu melibatkan polisi pertama di departemen itu sejak George Floyd meninggal ketika dicekik oleh petugas kulit putih pada Mei.
Menurut Kepala Polisi Minneapolis Medaria Arradondo, penembakan melibatkan seorang pria yang dicurigai melakukan tindak pidana. Dia tewas dalam baku tembak dengan petugas.
"Pernyataan saksi awal menunjukkan bahwa subjek yang terlibat dalam kejahatan ini berhenti menembak terlebih dahulu ke petugas polisi Minneapolis," kata Arradondo, seperti dikutip CNN, Jumat 1 Januari 2021.
Penembakan itu terjadi tidak jauh dari tempat Floyd tewas di tangan polisi Minneapolis tujuh bulan lalu. Kematiannya, yang terekam dalam video, memicu demonstrasi nasional yang menyerukan keadilan rasial dan akuntabilitas polisi.
Setelah warga berkumpul di dekat lokasi penembakan, pejabat kota Rabu malam meminta ketenangan dan berjanji transparan dalam mengungkapkan rincian tentang apa yang terjadi.
Arradondo mengatakan dia berencana merilis video dari kamera tubuh petugas pada Kamis.
"Saya ingin masyarakat dapat melihat apa yang terjadi dan saya pikir itu adalah bagian dari kita untuk bergerak maju dan ingin memastikan kita mendapatkan fakta di luar sana," ujar kepala polisi itu.
Subjek kejahatan yang tidak diketahui identitasnya dinyatakan meninggal di tempat kejadian. "Petugas kepolisian tidak terluka dan seorang wanita dewasa yang menjadi penumpang di kendaraan subjek ini juga tidak terluka," imbuh Arradondo.
Pejabat tidak memberikan rincian apapun tentang tersangka. Ketika ditanya tentang ras mereka yang terlibat, polisi mengatakan lebih banyak informasi akan dirilis dalam beberapa hari mendatang, bersama dengan identitas para petugas.
Transparansi penuh
Dalam sebuah pernyataan yang diposting di Facebook, Wali Kota Jacob Frey mengatakan "kami tahu ada kehidupan telah berakhir malam ini dan bahwa ada kerapuhan kepercayaan antara komunitas kulit berwarna dan penegakan hukum.""Membangun kembali kepercayaan itu akan bergantung pada transparansi penuh," kata wali kota.