Menurut keterangan pengacara Alexei Liptser, Navalny dipindahkan dari penjara di Moskow ke sebuah rumah sakit penjara di Vladimir, sebuah kota yang berjarak sekitar 180 kilometer dari ibu kota.
"Kemarin, kondisi dia benar-benar tidak baik. Setelah melihat hasil tes dan kondisi kesehatannya secara menyeluruh, ia pun dipindahkan ke sini," kata Liptser, dilansir dari laman AFP pada Senin, 19 April 2021.
"Pada malam hari, kondisinya semakin memburuk," sambung dia.
Liptser mengaku sempat bertemu tatap muka dengan Navalny pada Senin kemarin. Ia mengatakan Navalny tetap melanjutkan aksi mogok makan, meski "secara umum kondisinya benar-benar buruk," tutur Liptser.
Baca: Kepada Rusia, AS Peringatkan 'Konsekuensi' Jika Alexei Navalny Meninggal
Navalny melakukan aksi mogok makan agar otoritas penjara Rusia bersedia merawat sakit punggung dan kakinya secara lebih baik. Ia mengklaim selama ini mendapat perlakuan buruk di penjara.
Pria 44 tahun itu, dikenal sebagai kritikus keras Presiden Rusia Vladimir Putin, dijebloskan ke penjara atas tuduhan kasus penggelapan.
Layanan lembaga pemasyarakatan Rusia FSIN baru mengumumkan pemindahan Navalny pada Senin pagi. Dalam pernyataan FSIN disebutkan bahwa Navalny sudah sepakat untuk menerima terapi vitamin. Liptser belum dapat mengonfirmasi apakah Navalny memang sudah menyetujui hal tersebut.
Sebelumnya, tim dokter Navalny mengatakan bahwa kondisi sang tokoh oposisi benar-benar buruk, yang terlihat dari tingginya level potasium dalam tubuh. Menurut para dokter, kondisi semacam itu bisa memicu serangan jantung atau gagal ginjal.
"Pasien kami dapat meninggal sewaktu-waktu," tulis ketua tim dokter Navalny, Dr Yaroslav Ashikhmin, via Facebook pada Sabtu kemarin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News