Para senator menyetujui RUU bantuan darurat ini pada Senin malam waktu setempat, hanya beberapa jam setelah disahkan Dewan Perwakilan Rakyat AS.
Bantuan tersebut mencakup dana bantuan langsung untuk para warga AS, dukungan sektor bisnis, dan program untuk pengangguran.
Tak hanya itu, uang tersebut juga untuk mendanai operasi pemerintah selama sembilan bulan ke depan. Sekarang paket bantuan tersebut hanya tinggal menunggu tandatangan dari Presiden Donald Trump.
Di DPR AS, RUU itu disahkan dengan suara 359 banding 53. Angkanya jauh lebih signifikan di Senat, yakni 91 berbanding 7.
Program bantuan covid-19 yang sudah ada sebelumnya akan berakhir pada akhir Desember ini. Jika terputus, maka 12 juta orang Amerika berisiko kehilangan akses ke tunjangan pengangguran.
Namun, rupanya beberapa anggota parlemen mengatakan tidak tahu isi dari RUU tersebut. "Kami diminta memberikan suara tapi tak diberi kesempatan untuk membacanya," ucap salah seorang anggota parlemen, dilansir dari BBC, Selasa, 22 Desember 2020.
RUU tersebut berisi hampir 5.600 halaman. Beberapa media AS menyebut, kemungkinan ini merupakan RUU terpanjang yang pernah ada di AS.
Hingga Senin kemarin, jumlah kasus covid-19 di AS telah melampaui 18 juta, berdasarkan penghitungan dari Johns Hopkins University. Sejauh ini, AS masih menjadi negara tertinggi di dunia dalam jumlah infeksi dan kematian terkait covid-19.
Baca: Jumlah Kasus Covid-19 di AS Lampaui 18 Juta
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News