"Menurut badan intelijen kami, Rusia memesan sekitar 2.000 'Shahed' dari Iran," ujar Zelensky merujuk pada nama drne, seperti dikutip dari laman Asharq Al-Awsat pada Selasa, 25 Oktober 2022.
Zelensky juga mengatakan bahwa Iran setuju mengirim lebih banyak drone ke Rusia terkait dukungan Negeri Beruang Merah atas kesepakatan nuklir 2015 atau Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA).
Selain soal Iran, Zelensky juga mengkritik netralitas Israel dalam perang Rusia-Ukraina. Ia mengatakan bahwa keputusan para pemimpin Israel untuk tidak menekan Rusia telah memperkuat aliansi militer antara Moskow dan Teheran.
"Aliansi mereka ini tidak akan terjadi jika politisi Anda membuat satu keputusan pada 2014, ketika Rusia memulai agresinya terhadap Ukraina," tambahnya, merujuk pada aneksasi Semenanjung Krimea oleh Rusia sekitar 8 tahun lalu.
Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa Iran mungkin akan mengirim lebih banyak drone untuk membantu pasukan Rusia di Ukraina. Pernyataan disampaikan Menteri Luar Negeri Antony Blinken.
"Kami meyakini bahwa Rusia telah menerima puluhan UAV dari Iran, dengan pengiriman lebih lanjut ke depannya," kata Blinken dalam keterangan pers bersama Menlu Prancis Catherine Colonna beberapa waktu lalu. UAV merujuk pada kendaraan udara tak berawak, istilah lain dari drone.
Blinken berbicara satu hari setelah Gedung Putih menuduh Iran mengirim pelatih dan teknisi ke Krimea untuk membantu memberi saran serta mendukung Rusia dalam melancarkan serangan terhadap Ukraina. (Gabriella Carissa Maharani Prahyta)
Baca: AS Yakin Iran Akan Kirim Lebih Banyak Drone ke Rusia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News