Dalam sebuah pos di layanan pesan Telegram, dikutip dari haaretz.com, otoritas Kherson meminta warga untuk "segera" mengungsi dengan menggunakan perahu melintasi Sungai Dnipro menuju arah wilayah yang dikuasai Rusia.
Kota Kherson adalah ibu kota dari wilayah yang namanya sama. Kherson adalah satu dari empat wilayah di Ukraina yang dianeksasi oleh Rusia melalui mekanisme referendum ilegal.
Jumat lalu, pasukan Ukraina membombardir posisi Rusia di seluruh provinsi, menargetkan rute pasokan pasukan pro-Kremlin melintasi Sungai Dnipro. Pasukan Ukraina dikabarkan akan segera melancarkan serangan penuh ke kota Kherson.
Ukraina telah merebut kembali beberapa desa di utara wilayah itu sejak melancarkan serangan balasan terhadap pasukan Rusia pada akhir Agustus.
Jajaran pejabat yang ditempatkan di Rusia di Ukraina dilaporkan berusaha mati-matian untuk mengubah kota Kherson menjadi semacam benteng. Upaya ini memaksa dilakukannya evakuasi terhadap puluhan ribu warga.
Rusia telah mengerahkan sebanyak 2.000 warga wajib militer ke wilayah sekitarnya untuk mengisi minimnya prajurit di garis depan, menurut keterangan staf umum tentara Ukraina.
Sungai Dnipro menjadi sorotan dalam pertempuran regional karena memiliki banyak fungsi penting. Sungai ini dipakai dalam penyaluran pasokan perang, pasukan dan warga sipil; air minum untuk masyarakat Ukraina selatan dan Semenanjung Krimea; dan sumber utama bagi pembangkit listrik tenaga air.
Sebagian besar wilayah di sekitar Sungai Dnipro, termasuk pembangkit listrik dan kanal yang mengalirkan air ke Krimea, berada di bawah kendali Rusia.
Baca: Rusia: 4 Warga Tewas Diserang Ukraina Saat Dievakuasi dari Kherson
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News