Komentar Biden kemungkinan akan memicu tanggapan dari Beijing.
Amerika Serikat adalah salah satu dari lebih dari puluhan negara yang telah memberlakukan pembatasan pada pelancong dari Tiongkok, sejak Beijing membatalkan kontrol covid yang ketat bulan lalu. Kontrol ini telah melindungi 1,4 miliar penduduknya dari virus selama tiga tahun.
Pejabat kesehatan global sekarang mencoba mengatasi wabah yang memenuhi rumah sakit dan membanjiri beberapa rumah duka. Kenyataan itu bertentangan dengan angka kematian akibat virus resmi Tiongkok yang rendah.
Mike Ryan, Direktur Kedaruratan WHO mengatakan, kepada media dalam pembaruan pada Rabu kemarin, bahwa angka saat ini yang diterbitkan dari Tiongkok kurang mewakili jumlah pasien rawat inap, unit perawatan intensif dan kematian.
Berbicara beberapa jam kemudian, Biden mengatakan bahwa dia khawatir tentang bagaimana Tiongkok menangani wabah tersebut.
"Mereka sangat sensitif, ketika kami menyarankan mereka tidak begitu terbuka," katanya kepada wartawan saat berkunjung ke Kentucky, dilansir dari VOA, Kamis, 5 Januari 2023.
Komentar dari WHO tentang kurangnya data adalah beberapa yang paling kritis hingga saat ini dan dapat memperoleh tanggapan kritis dari Beijing.
Media Global Times yang dikelola negara mengatakan dalam sebuah artikel, bahwa infeksi covid telah memuncak di beberapa kota termasuk ibu kota, Beijing. Negeri Tirai Bambu melaporkan satu kematian covid-19 baru di daratan pada Rabu kemarin, dibandingkan dengan lima kematian sehari sebelumnya.
Tambahan angka ini menjadikan jumlah kematian resminya menjadi 5.259.
WHO Ragukan Data Covid-19 Tiongkok
Data covid-19 Tiongkok tidak memberikan gambaran yang akurat tentang situasi di sana. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyebutkan data itu kurang menggambarkan jumlah rawat inap dan kematian akibat penyakit tersebut.
Badan PBB itu bersiap untuk bertemu ilmuwan Tiongkok lagi pada Kamis sebagai bagian dari pengarahan yang lebih luas di antara negara-negara anggota tentang situasi covid-19 global karena kekhawatiran tentang penyebaran cepat virus di ekonomi nomor dua dunia itu.
Baca juga: WHO Tegaskan Data Tiongkok Kurang Mewakili Dampak Wabah Baru Covid-19
Komentar baru oleh pejabat WHO adalah kritik paling jelas tentang penanganan pandemi Negeri Tirai Bambu baru-baru ini. Ini menggarisbawahi kekhawatiran tentang keakuratan dan ketersediaan data Beijing, menghambat perang melawan penyakit yang telah menewaskan lebih dari 6,7 juta orang dan mengguncang ekonomi global.
"Kami percaya angka saat ini yang diterbitkan dari Tiongkok kurang mewakili dampak sebenarnya dari penyakit ini dalam hal penerimaan rumah sakit, dalam hal penerimaan ICU, terutama dalam hal kematian," kata Mike Ryan.
Ryan menambahkan, WHO percaya definisi kematian pemerintah Tiongkok "terlalu sempit". "Kami masih belum memiliki data yang lengkap," pungkas Ryan.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News