Badan PBB itu bersiap untuk bertemu ilmuwan Tiongkok lagi pada Kamis sebagai bagian dari pengarahan yang lebih luas di antara negara-negara anggota tentang situasi covid-19 global karena kekhawatiran tentang penyebaran cepat virus di ekonomi nomor dua dunia itu.
Pada Selasa 3 Januari 2023, para ilmuwan top Tiongkok mempresentasikan data kepada kelompok penasihat teknis WHO yang menunjukkan tidak ada varian virus korona baru yang ditemukan di negara berpenduduk 1,4 miliar orang itu.
Baca: Media Tiongkok Remehkan Keparahan Gelombang Baru Covid-19. |
Itu mungkin meredakan beberapa kekhawatiran tentang wabah tersebut sejak Beijing tiba-tiba membalikkan kebijakan "nol Covid" bulan lalu.
Tetapi komentar baru oleh pejabat WHO adalah kritik paling jelas tentang penanganan pandemi Negerit Tirai Bambu baru-baru ini. Ini menggarisbawahi kekhawatiran tentang keakuratan dan ketersediaan data Beijing, menghambat perang melawan penyakit yang telah menewaskan lebih dari 6,7 juta orang dan mengguncang ekonomi global.
"Kami percaya angka saat ini yang diterbitkan dari Tiongkok kurang mewakili dampak sebenarnya dari penyakit ini dalam hal penerimaan rumah sakit, dalam hal penerimaan ICU, terutama dalam hal kematian," kata Mike Ryan, Direktur Kedaruratan WHO, seperti dikutip AFP, Kamis 5 Januari 2023.
Dia mengatakan dalam pengarahan di Jenewa bahwa WHO percaya definisi kematian pemerintah Tiongkok "terlalu sempit".
"Kami masih belum memiliki data yang lengkap," tegas Ryan.
Akhir bulan lalu, negara terpadat di dunia itu mempersempit definisinya untuk mengklasifikasikan kematian terkait covid-19, hanya menghitung kematian yang melibatkan pneumonia atau gagal napas yang disebabkan covid-19 yang membuat para pakar kesehatan dunia heran.
WHO mengatakan, kematian harus dikaitkan dengan covid-19 jika disebabkan oleh "penyakit yang kompatibel secara klinis" pada pasien dengan kemungkinan atau infeksi yang dikonfirmasi. Menurut WHO tidak ada penyebab kematian lain yang tidak terkait -,seperti trauma,- yang terlibat.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News