Polisi Italia mengangkut barang-barang dari sejumlah vila milik kelompok Mafia di Roma pada 21 November 2018. (Alberto PIZZOLI / AFP)
Polisi Italia mengangkut barang-barang dari sejumlah vila milik kelompok Mafia di Roma pada 21 November 2018. (Alberto PIZZOLI / AFP)

Warga Italia Geram atas Dibebaskannya Bos Mafia Berjuluk 'Si Pembantai'

Willy Haryono • 02 Juni 2021 13:42
Sisilia: Bos mafia wilayah Sisilia, Giovanni Brusca, telah dibebaskan dari penjara. Dikenal dengan julukan "Si Pembantai," Brusca mengaku telah terlibat dalam lebih dari 100 pembunuhan, termasuk yang menewaskan jaksa ternama Giovanni Falcone.
 
Usai ditangkap kepolisian Italia, Brusca menjadi informan dan membantu aparat keamanan dalam memburu para anggota mafia. Ia dibebaskan secara bersyarat setelah mendekam di penjara selama lebih kurang 25 tahun.
 
Pembebasan bersyarat ini akan berlangsung selama empat tahun ke depan.

Berita pembebasan Brusca memicu kemarahan di kalangan keluarga korban. Istri dari salah satu korban Brusca, Tina Montinaro, mengatakan kepada surat kabar Repubblica bahwa dirinya merasa sangat "geram."
 
"Pemerintah tidak berpihak kepada kami. Setelah 29 tahun, kami belum mengetahui kebenaran mengenai pembantaian dan Giovanni Brusca. Pria yang telah menghancurkan keluarga saya kini sudah bebas," ungkap Montinaro, dilansir dari laman BBC pada Selasa, 1 Juni 2021.
 
Maria Falcone, saudara perempuan dari Falcone, mengaku "sedih" usai mendengar kabar pembebasan bersyarat Brusca. Namun ia juga memahami bahwa Brusca keluar dari penjara sesuai dengan aturan yang berlaku di Italia.
 
Sejumlah politisi Italia juga mengecam pembebasan bersyarat Brusca. "Setelah 25 tahun di penjara, bos mafia Giovanni Brusca kini adalah seorang pria yang sudah bebas. Ini bukan keadilan bagi masyarakat Italia," tutur Matteo Salvini, pemimpin Partai Liga yang berhaluan sayap kanan.
 
"(Pembebasan Brusca) ini sudah seperti terkena pukulan di bagian perut yang membuat Anda tak dapat bernapas," ucap Enrico Letta, pemimpin Partai Demokratik Italia, kepada saluran radio Rtl.
 
Berusia 64 tahun, Brusca adalah tokoh kunci di Cosa Nostra, grup mafia Sisilia. Pada 1992, ia pernah meledakkan bom yang menewaskan Falcone. Kasus pembunuhan tersebut menjadi salah satu yang paling disorot di Italia.
 
Istri Falcone dan tiga pengawalnya juga tewas dalam serangan, saat Brusca meledakkan setengah ton bahan peledak di bawah jalanan dekat Palermo.
 
Serangan tersebut, yang diikuti pembunuhan kolega Falcone bernama Paolo Borsellino, mengguncang Italia dan memicu lahirnya undang-undang anti-Mafia.
 
Baca:  Bos Mafia Paling Berkuasa di Italia Ditemukan Tewas di Penjara
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan