AS juga mengatakan bahwa penyelidikan harus dilanjutkan dan menyerukan agar para pelaku pembunuhan Nijjar diadili.
Menyikapi masalah ini dalam konferensi pers hariannya, juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Matthew Miller menekankan pentingnya penyelidikan menyeluruh terhadap tuduhan Kanada, yang menduga bahwa India terlibat dalam pembunuhan Nijjar.
"Kami sangat prihatin dengan tuduhan yang dirujuk Perdana Menteri (Kanada Justin) Trudeau. Kami tetap berhubungan erat dengan mitra Kanada kami,” kata Miller.
“Kami yakin sangat penting bagi penyelidikan Kanada untuk dilanjutkan dan para pelakunya diadili. Dan kami telah secara terbuka – dan secara pribadi – mendesak pemerintah India untuk bekerja sama dalam penyelidikan Kanada," sambungnya, mengutip dari laman India Today, Selasa, 26 September 2023.
Senada dengan Millter, Jim Costa, anggota DPR AS yang mewakili California, juga menyatakan keprihatinannya mengenai laporan seputar pembunuhan Nijjar.
Ketegangan Diplomatik India-Kanada
Melalui platform media sosial X (sebelumnya Twitter), ia mengaku "sangat prihatin dengan laporan bahwa pemimpin Sikh Kanada Hardeep Singh Nijjar dibunuh, dan saya telah meminta pengarahan resmi sebagai anggota komite Urusan Luar Negeri DPR. Kita harus menyelidiki kejahatan ini sepenuhnya untuk menentukan siapa yang harus bertanggung jawab."Ketegangan diplomatik terus meningkat antara Kanada dan India setelah tuduhan PM Trudeau tentang "keterlibatan individu terkait pemerintah India" dalam pembunuhan Nijjar. Nijjar dibunuh di Surrey, British Columbia, Kanada pada Juni lalu.
India dengan tegas menolak tuduhan Kanada, dan menganggapnya sebagai sesuatu yang "tidak berdasar" dan "bermotivasi politik."
Terkait ketegangan ini, India dan Kanada sama-sama telah mengusir diplomat senior di wilayah mereka. Masalah dugaan pembunuhan mendapat perhatian global karena campur tangan sejumlah negara seperti AS.
Baca juga: Kelompok Sikh di Kanada Kecam India atas Pembunuhan Aktivis
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News