Sutradara Ukraina sebut Rusia singkirkan banyak bukti terkait jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17. (AFP)
Sutradara Ukraina sebut Rusia singkirkan banyak bukti terkait jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17. (AFP)

Benarkah Rusia Manipulasi Kebenaran Kecelakaan MH17?

Marcheilla Ariesta • 22 Februari 2023 07:49
Berlin: Rusia mendapat tuduhan menyingkirkan banyak bukti terkait jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17. Ada yang menyebutkan bahwa jet tempur Ukraina menembak jatuh pesawat, dan yang lain menunjukkan pesawat ditabrak alien.
 
Film dokumenter besutan sutradara Ukraina Roman Liubyi "Iron Butterflies" menunjukkan bagaimana penyelidikan lintas batas menyimpulkan pada 2016 bahwa pesawat itu jatuh dengan rudal darat-ke-udara BUK Rusia di Ukraina timur yang dikuasai separatis - dan bagaimana Rusia menanggapi temuan tersebut.
 
"Ini adalah contoh sempurna tentang bagaimana kebenaran dapat dimanipulasi, bagaimana hal itu dapat ditutupi dari pandangan," kata Liubyi tentang gambaran Rusia atas insiden tersebut, yang menewaskan 298 orang, dikutip dari Malay Mail, Rabu, 22 Februari 2023.

"Skala manipulasi tidak terbayangkan," sambung dia.
 
Jaksa internasional mengatakan, awal bulan ini mereka menemukan "indikasi kuat" Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyetujui penggunaan sistem rudal Rusia di Ukraina yang menembak jatuh pesawat. Namun, indikasi tersebut tidak ada cukup bukti untuk hukuman pidana.
 
Dua mantan agen intelijen Rusia dan seorang separatis Ukraina dihukum karena pembunuhan oleh pengadilan Belanda pada November karena membantu mengatur sistem rudal Rusia.  Investigasi kriminal dipimpin oleh Belanda, dengan partisipasi dari Australia, Belgia, Malaysia, dan Ukraina.
 
Kremlin telah berulang kali membantah keterlibatan negara Rusia dalam insisen tersebut.
 
Film yang tayang perdana di Festival Film Sundance bulan lalu, dibuka di Festival Film Berlin kemarin.
 
Menyusun kolase rekaman berita, gambar dokumenter, dan tarian interpretatif yang direkam khusus, Liubyi membandingkan video yang menguraikan temuan investigasi dengan materi dari TV Rusia. Investigasi ini termasuk eksperimen Rusia yang mengklaim menyangkal laporan penyelidik dan pembawa acara bincang-bincang yang mengecam penyelidikan tersebut dan menyebutnya sebagai provokasi Barat.
 
Dalam sebuah adegan yang diambil setelah temuan tersebut, sepupu seorang korban memberi tahu wartawan mengapa dia yakin BUK digunakan, sebelum mengecam pemerintah Barat karena terus membeli gas Rusia.
 
Liubyi mengatakan, Barat telah berbuat terlalu sedikit untuk menghukum Rusia, yang membuat Putin semakin berani. Hal tersebut yang kemudian mendasari invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.
 
"Jika dunia bereaksi terhadap MH17 dan menghentikan perdagangan dengan Rusia, itu akan mengirimkan pesan yang jelas," pungkas Liubyi.
 
Baca juga: Penembakan MH17, Jaksa: Ada 'Indikasi Kuat' Putin Setujui Penggunaan Rudal
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan