Melansir dari laman Mehr News Agency, Kamis, 7 September 2023, amunisi sebesar 120mm itu diperuntukkan bagi M1 Abrams -- merujuk pada jenis tank buatan AS yang sudah dijanjikan Washington untuk Kyiv.
Kepadatan uranium -- sekitar 1,7 kali lipat ketebalan timbal -- dapat membuat amunisi seperti itu menembus lapis baja berat.
Namun amunisi jenis depleted uranium masih kontroversial karena berhubungan dengan masalah kesehatan seperti kanker dan cacat lahir dalam beberapa konflik di masa lalu. Isunya kontroversial meski amunisi jenis tersebut belum terbukti secara pasti sebagai penyebab dari masalah kesehatan serius.
AS telah mempelopori gelombang dukungan internasional untuk Ukraina, dan dengan sigap membentuk koalisi internasional untuk mendukung Kyiv setelah Rusia melancarkan invasi pada 2022 lalu. Selama ini, AS kerap mengkoordinasikan bantuan untuk Ukraina dari puluhan negara.
Washington telah menjanjikan bantuan militer senilai lebih dari USD43 miliar kepada Kyiv.
Sejak awal perang di bulan Februari 2022, afiliasi negara Barat berbondong-bondong memasok bantuan militer ke Ukraina.
Bantuan tersebut berkembang dari amunisi artileri dan pelatihan pada 2022, menjadi senjata yang lebih berat seperti tank.
Sementara itu di Rusia, Kremlin berulang kali memperingatkan agar negara-negara sekutu AS tidak melanjutkan pengiriman senjata ke Ukraina.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan bahwa kargo apa pun yang berisi senjata untuk Ukraina dapat dikategorikan sebagai target serangan sah bagi Rusia. (Hillary Sitohang)
Baca juga: 17 Orang Tewas dalam Serangan di Pasar 'Kota Damai' Ukraina
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News