"Darya Trepova ditahan karena dicurigai terlibat pada ledakan di kafe Saint Petersburg," ujar Komite Investigasi Rusia lewat unggahan di Telegram, seperti dikutip dari AFP.
Darrya Trepova, 26, diduga sebagai penentang invasi Kremlin ke Ukraina dan pendukung pemimpin oposisi Rusia Alexander Navalny yang dipenjara. Dia ditahan sebentar di demo anti-perang pada Februari 2022, hari pertama invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina.
Fontanka, situs berita St.Petersburg melaporkan, FSB Rusia menangkap Trepova di sebuah apartemen sewaan di kota tersebut. Ibu dan saudara perempuannya juga ditahan oleh pasukan keamanan Rusia dan diinterogasi.
Baca juga: Blogger Perang Pro-Rusia Tewas dalam Ledakan di Kafe St Petersburg
Trepova dituduh membunuh Vladlen Tatarsky, seorang propagandis Kremlin. Bom itu disembunyikan di sebuah patung yang meledak saat ia berorasi di sebuah kafe di sana.
Saksi mata mengatakan, mereka melihat Trepova memberikan patung berisi bom kepada Tatarsky sebelum meledak. Suaminya adalah Dmitry Rylov, seorang aktivis oposisi anti-Kremlin yang kini tinggal di pengasingan dan mengatakan istrinya sedang dijebak oleh dinas keamanan.
“Saya benar-benar yakin bahwa dia tidak akan pernah bisa melakukan hal seperti ini sendirian. Ya, Daria dan saya tidak mendukung perang di Ukraina, tetapi kami percaya bahwa tindakan seperti itu tidak dapat diterima,” kata Rylov.
Sementara itu, sebuah bom mobil menewaskan Darya Dugina, seorang jurnalis pro-perang, di luar Moskow pada Agustus lalu. Badan intelijen Amerika Serikat menyalahkan pasukan khusus Ukraina atas pembunuhan Dugina.
Pendukung Kremlin juga awalnya menyalahkan pemerintah Ukraina atas pembunuhan Tatarsky, tetapi fokus kini beralih ke serangan yang terkait dengan perselisihan internal Rusia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News