Melansir dari laman SANA, setidaknya ada 812 korban tewas gempa di area-area yang dikuasai Pemerintah Suriah. SANA juga mencatat ada setidaknya 1.449 korban luka akibat gempa di provinsi Aleppo, Latakia, Hama, Idlib dan Tartous.
Sementara di area-area yang dikuasai pemberontak Suriah, tercatat ada 790 korban tewas. Sejumlah pihak memperingatkan bahwa angka kematian di wilayah oposisi Suriah akan bertambah "secara dramatis."
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ini sejalan dengan estimasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mengatakan bahwa angka kematian gabungan gempa Turki dan Suriah dapat melonjak delapan kali lipat hingga menyentuh 20.000 jiwa.
Sementara itu, Pemerintah Turki telah mengerahkan lebih dari 24.400 personel pencarian dan penyelamatan ke area-area terdampak gempa. Turki mengonfirmasi bahwa sekitar 5.775 bangunan telah runtuh akibat gempa magnitudo 7,8 yang mengguncang pada Senin dini hari lalu.
Jumlah petugas gabungan di lapangan diperkirakan bertambah seiring kedatangan bala bantuan. Pejabat badan penanggulangan bencana Turki, Orhan Tatar, dinginnya temperatur udara menghambat penempatan petugas serta operasi pencarian.
Tatar mengatakan bahwa pihaknya telah menerima 11.342 laporan tentang bangunan roboh. Tetapi hanya 5.775 dari laporan tersebut yang berhasil dikonfirmasi pemerintah.
Sekitar 55 helikopter Turki telah melakukan 154 misi untuk mengangkut bantuan darurat, dan sekitar 85 truk menyalurkan makanan ke wilayah-wilayah terdampak gempa.
"Kondisi cuaca buruk terus berlanjut. Oleh karena itu, dari waktu ke waktu, mungkin sulit untuk mengangkut tim SAR ke wilayah (terdampak gempa) tersebut," sebut Tatar. Ia mengatakan suhu di kota Gaziantep yang dilanda gempa sempat turun menjadi minus lima derajat Celcius.
Baca juga: Indonesia Kirim 1 Kontainer Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Gempa di Turki
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id