"Kami masih mencari mereka yang hilang saat membersihkan jalan dan memompa air keluar dari ruang bawah tanah," ucap wakil kepala badan tersebut, Sabine Lackner, dilansir dari Straits Times, Rabu, 21 Juli 2021.
Ia menambahkan, kemungkinan korban lainnya yang ditemukan sudah meninggal.
Pemerintah federal memperkirakan bantuan sebesar 200 juta euro (setara Rp3,4 triliun) untuk kebutuhan darurat. Dana tersebut akan diberikan untuk perbaikan bangunan dan infrastruktur lokal yang rusak di 16 negara bagian Jerman.
Menteri Ekonomi Peter Altmaier mengatakan, bantuan tersebut akan mencakup dana untuk membantu bisnis, seperti rumah makan, atau salon rambut.
Sementara itu, pihak berwenang Jerman menghadapi tekanan untuk mengesampingkan masalah pengiriman peringatan langsung ke ponsel warga yang berada di zona bencana. Tidak seperti banyak negara lain, Jerman tidak memiliki cara untuk mengirim pesan teks secara massal kepada warga tentang peristiwa cuaca ekstrem.
Baca juga: Merkel Terguncang atas Skala Kerusakan Banjir di Jerman
Beberapa menteri pemerintah dan pejabat senior menyerukan perubahan untuk kesiapsiagaan menanggapi bencana.
"Bencana banjir ini harus menjadi peringatan bagi semua orang bahwa kita seharusnya tidak hanya membahas perlindungan data, tetapi juga perlindungan nyata warga terhadap bencana," kata Menteri Transportasi Andreas Scheuer.
Banjir pekan lalu dinilai sebagai bencana alam terburuk di Jerman selama lebih dari setengah abad. Sebanyak 170 orang dan ribuan lainnya masih dinyatakan hilang akibat bencana alam tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News