Felipe VI berbicara saat jamuan makan malam untuk memperingati 100 tahun program Master of Science in Foreign Service (MSFS) di Universitas Georgetown, Washington, Amerika Serikat (AS), Jumat, 2 Desember 2022.
Ia kembali ke institut tersebut 27 tahun setelah dirinya lulus dengan gelar master di jurusan Hubungan Internasional.
Didampingi Wakil Perdana Menteri Spanyol Nadia Calviño, Raja Felipe VI diterima presiden universitas, John J. DeGioia.
Sang raja, yang merupakan anggota kehormatan Dewan Penasihat MSFS, terpilih menjadi pembicara utama di jamuan makan malam pada Jumat kemarin yang menandai 100 tahun MSFS.
Dikutip dari laman La Prensa Latina, Raja Felipe VI menyatakan bahwa dunia sedang memasuki periode perubahan luar biasa di tatanan internasional dalam skala yang belum pernah disaksikan dalam 30 tahun terakhir.
Dia menyebutkan bahwa "saling ketergantungan" dan "kerapuhan" yang kuat merupakan fitur-fitur dari sistem dunia saat ini.
"Kita semua saling terhubung dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata sang raja, memperingatkan bahwa saling ketergantungan terkadang "terganggu" oleh peristiwa tertentu, seperti invasi Rusia ke Ukraina.
Raja mencatat bahwa sanksi terhadap Rusia sebagai reaksi atas "invasi ilegal dan tidak dapat dibenarkan” telah mengakibatkan "kehancuran integrasi ekonomi yang stabil selama 30 tahun."
Ia memproyeksikan bahwa pada akhir konflik, interaksi ekonomi, politik, dan budaya Rusia dengan seluruh dunia, terutama Uni Eropa dan Amerika Serikat, akan menjadi jauh lebih kecil dari sebelumnya.
Menurutnya, tatanan dunia saat ini berada di fase rapuh, sehingga para pemimpin internasional perlu untuk terus memperjuangkan kesetaraan dan keadilan sosial.
Baca: Situasi Global yang Dinamis buat Pemerintah Sulit
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id