Johnson mengatakan, sudah saatnya partainya dipimpin oleh orang baru yang akan membawa perubahan lebih baik lagi. Beberapa anggota senior kabinet Johnson telah mempersiapkan diri menjadi pemimpin di masa depan.
Ia juga mengatakan akan mendukung perdana menteri yang baru nantinya. "Kepada pemimpin baru, saya katakan di mana pun Anda berada, saya akan memberikan dukungan sebanyak yang saya bisa," katanya dalam pidatonya di Downing Street pada Kamis, 7 Juli 2022.
Tercatat ada enam orang yang dinilai akan menggantikan Johnson di Downing Street. Berikut daftarnya:
1. Liz Truss
Liz Truss menjabat sebagai menteri luar negeri saat ini. Ia terbuka mengenai ambisi kepemimpinannya sejak menjadi Menteri Perdagangan Internasional pada 2019.Truss menjadi kandidat paling atas untuk menggantikan Johnson. Anggota parlemen berusia 46 tahun itu memulai karirnya pada 2010. Dengan cepat ia menaiki tangga menteri di bawah kepemimpinan David Cameron.
Ia sudah memegang berbagai peran di kabinet, termasuk Menteri Lingkungan dan Keadilan. Truss diketahui sebagai salah satu 'pembela' Brexit paling gigih.
Truss, yang menamai salah satu putrinya Liberty, telah berusaha untuk menggemakan gaya mantan Perdana Menteri Margaret Thatcher. Gaya kepemimpinannya akan fokus pada cita-cita Thatcher terdahulu.
2. Nadhim Zahawi
Sampai promosinya menjadi menteri keuangan, Zahawi dipandang sebagai calon kuat untuk menjadi perdana menteri berikutnya. Ia merupakan anggota parlemen yang bergabung dengan kabinet kurang dalam setahun lalu.
Hal ini menyebabkan dia memiliki pengalaman politik garis depan yang terbatas. Namun, semua itu berubah sejak ia menggantikan Rishi Sunak sebagai menteri keuangan pada Selasa malam lalu.
Anggota parlemen Stratford-on-Avon yang berusia 55 tahun itu telah meningkat pesat di bawah kepemimpinan Johnson. Pertama, ia menjadi Menteri Vaksin selama pandemi covid-19, kemudian ia menjadi Menteri Pendidikan.
Keputusannya untuk menopang pemerintahan Johnson pada saat bahaya maksimum, mungkin dilakukan bukan hanya karena kesetiaan kepada perdana menteri, tetapi juga karena ambisi. Namun, banyak yang berasumsi Zahawi telah merusak peluangnya.
Meski demikian, Zahawi sangat mungkin menjadi salah satu kandidat terkuat yang menggantikan Johnson.
3. Rishi Sunak
Sunak berhasil membawa Inggris tetap stabil di tengah pandemi covid-19. Kinerjanya diakui karena ekonomi Negeri Ratu Elizabeth tidak runtuh.Namun, pengunduran dirinya sebagai Menteri Keuangan pada Selasa malam mengejutkan banyak pihak. Prestasinya menjadikannya salah satu kandidat paling menonjol untuk menggantikan Johnson.
Kekurangannya adalah, Sunak tidak begitu populer di kalangan anggota parlemen Tory. Jika Sunak tetap kokoh, nada suaranya mungkin akan difokuskan pada tanggung jawab fiskal, pemotongan pajak, dan penyusutan negara.
4. Sajid Javid
Mantan Menteri Kesehatan Inggris ini menjadi bom yang mengakhiri karir Johnson. Surat pengunduran dirinya memberatkan Johnson untuk terus melaju.Anggota parlemen Bromsgrove yang berusia 52 tahun telah mencalonkan diri sebagai pemimpin partai dua kali sebelumnya, yakni pada 2016 setelah referendum Brexit, dan pada 2019.
Peran Javid sebagai pembunuh politik utama Johnson akan membantu posisinya di antara akar rumput Tory, tetapi loyalis Johnson tidak mungkin melupakan pengkhianatan itu.
Sekutu Javid mengatakan, dia belum memutuskan apakah akan mencalonkan diri lagi. Seseorang mengatakan bahwa dalam pidato pengunduran dirinya 'jelas bahwa dia memiliki nada tentang membentuk kembali partai untuk masa depan dan membawanya kembali ke garis'.
5. Jeremy Hunt
Mantan Menteri Kesehatan dan Menteri Luar Negeri Jeremy Hunt menjadi salah satu calon yang dapat menggantikan Boris Johnson. Ia kalah dalam kepemimpinan Konservatif pada 2019 dari Johnson.Sejak saat itu, Hunt menjadikan dirinya 'penghalang' bagi Johnson. Hunt menyelaraskan dirinya lebih dekat dengan pusat Partai Konservatif.
Ia menjadi kritikus vokal terhadap penanganan pandemi oleh Johnson. Termasuk, skandal pesta di Downing Street yang dialami Johnson.
6. Ben Wallace
Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace secara tak terduga diperkirakan sebagai penerus Boris Johnson. Wallace baru-baru ini mengalami lonjakan popularitas berkat pendekatannya terhadap perang Rusia di Ukraina.Wallce merupakan mantan kapten di militer. Sebagia besar hidupnya tidak menjadi pusat perhatian. Namun, ia menunjukkan kesetiannya kepada Johnson.
Wallace juga menjadi favorit karena sejauh ini, ia menjaga dirinya bebas dari skandal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News