Menlu Retno menjelaskan, pertemuan bilateral dengan Pemerintah Belanda ini fokus membahas terkait Presidensi Indonesia di G20.
"Dengan Belanda, kita hanya membahas bagaimana kita bersama-sama bekerja sama untuk dapat menyukseskan G20," ungkap Menlu setelah pertemuan dengan Menlu Belanda Wopke Hoekstra.
Ia menyebut Pemerintah Belanda mengapresiasi gelaran G20 di Bali, terutama atas undangan dari Pemerintah Indonesia kepada Pemerintah Belanda untuk menghadiri pertemuan G20 meski Belanda bukan anggota G20. Menlu Belanda Wopke Hoekstra turut menghadiri Foreign Minister's Meeting di Bali pada Juli lalu.
Baca: G20 FMM Soroti Penguatan Multilateralisme, Krisis Pangan, dan Energi
"Dia (Wopke Hoekstra) tadi kembali menyampaikan apresiasi. Dia hadir pada saat pertemuan Menlu, dan dia sampaikan pada saat pertemuan tingkat tinggi Menlu, Indonesia berhasil menyatukan semua walau pada saat duduk kita tahu posisinya masing-masing, tetapi paling tidak Indonesia berhasil mendudukkan mereka di dalam satu ruangan untuk berdiskusi," jelas Menlu Retno.
Dalam pertemuan bilateral tersebut juga disampaikan komitmen Pemerintah Belanda untuk mensukseskan pelaksanaan G20, terutama KTT G20 pada 15-16 November 2022 mendatang di Bali.
"Belanda memang bukan negara G20, tapi menjadi tamu undangan dan Belanda berkomitmen untuk memberikan dukungannya sehingga G20 bisa berjalan sukses," tambah Menlu Retno.
"Belanda sangat ingin melihat kesuksesan Indonesia dalam memimpin G-20," kata Menlu Belanda Wopke Hoekstra.
Selain pertemuan bilateral, dalam agenda Sidang Majelis Umum PBB ini Menlu Retno juga akan menggelar sejumlah pertemuan trilateral dan multilateral. Ia juga akan
menyampaikan pidato mewakili Presiden Joko Widodo di Markas Besar PBB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News