"Ada kebutuhan mendesak untuk mengatasi gangguan rantai pasokan pangan global. Sangat penting mengintegrasikan kembali pangan dan pupuk dari Ukraina dan Rusia ke pasar global," kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, saat berlangsungnya G20 FMM.
Mengangkat tema Membangun Dunia yang Lebih Damai, Stabil dan Sejahtera Bersama, G20 FMM fokus pada bagaimana G20 dapat berkontribusi sebagai bagian dari solusi untuk krisis pangan dan energi saat ini.
G20 FMM terbagi ke dalam dua sesi. Sesi pertama, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres secara virtual menekankan penguatan multilateralisme sebagai cara untuk menyelesaikan tantangan global. Pada sesi ini dibahas langkah bersama penguatan kolaborasi global dan membangun rasa saling percaya antar-negara yang menjadi enabling environment bagi stabilitas, perdamaian, serta pembangunan dunia.

Sesi kedua, Direktur Eksekutif World Food Programme, David Beasley, mengulas krisis pangan dan energi, yaitu langkah strategis untuk menanggulangi krisis kerawanan pangan, kekurangan pupuk, serta kenaikan harga komoditas global. Menurutnya, diperlukan kemitraan dan kolaborasi kuat dalam mencapai ketahanan pangan dan energi, serta percepatan transisi energi ke energi bersih dan terbarukan.
FMM dihadiri oleh para menteri Luar negeri negara-negara G20 dan negara undangan. Dalam kesempatan tersebut para menteri luar negeri berkumpul untuk berkoordinasi dan bekerja sama untuk menjembatani, mendukung kepentingan bersama, dan menemukan solusi tantangan global saat ini. Namun, berbeda dengan G20 FMM sebelumnya, G20 FMM Bali 2022 untuk pertama kalinya dihadiri oleh perwakilan negara berkembang kepulauan kecil.
Di sela Pertemuan Para Menlu G20, Menteri Luar Negeri RI juga melakukan sejumlah pertemuan bilateral dengan para Menteri Luar Negeri, baik negara anggota G20 maupun negara undangan lain. Negara-negara tersebut antaranya European Union, Argentina, Afrika Selatan, India, Republik Rakyat Tiongkok, Australia, Korea Selatan, Inggris, Fiji, Senegal, serta Uni Emirat Arab.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News