Sedikitnya 49 tentara Armenia dan 50 militer Azerbaijan tewas kemarin dalam bentrokan. Kedua negara saling menyalahkan atas pertempuran ini.
Bentrokan tersebut telah menimbulkan kekhawatiran akan konflik bersenjata besar lainnya di bekas Uni Soviet sementara militer Rusia terikat dengan invasi ke Ukraina.
Sebuah konflik penuh antara Armenia dan Azerbaijan akan berisiko menyeret kekuatan seperti Rusia dan Turki. Bentrokan ini dapat mengacaukan koridor penting untuk pipa yang membawa minyak dan gas seperti konfrontasi atas Ukraina mengganggu pasokan energi.
Kementerian pertahanan Armenia hari ini menuduh Azerbaijan, yang didukung secara politik dan militer oleh Turki, menembakkan artileri, mortir dan senjata ringan dalam serangan baru.
"Situasi di perbatasan Armenia-Azerbaijan tetap tegang," kata mereka, dilansir dari Malay Mail.
Baca juga: Total Korban Tewas Pertempuran Terbaru Armenia-Azerbaijan Jadi 99 Orang
Kementerian menegaskan kembali posisi Armenia bahwa Azerbaijan melancarkan serangan terhadap wilayah kedaulatannya.
Azerbaijan menuduh Armenia, yang berada dalam aliansi militer dengan Moskow dan rumah bagi pangkalan militer Rusia, menembakkan mortir dan artileri terhadap unit militernya.
"Posisi kami secara berkala ditembaki saat ini," ungkap Kementerian Pertahanan Azerbaijan.
"Unit kami mengambil langkah-langkah respons yang diperlukan," pungkas mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News