Cannon of Kandy dari Sri Lanka yang ada di museum Belanda. (CNA)
Cannon of Kandy dari Sri Lanka yang ada di museum Belanda. (CNA)

Museum Belanda Bakal Serahkan Ratusan Artefak, Termasuk yang Dirampas dari Indonesia

Marcheilla Ariesta • 06 Juli 2023 21:21
Den Haag: Dua museum Belanda menyerahkan ratusan artefak budaya kembali ke Indonesia dan Sri Lanka, mulai dari meriam yang dihias dengan mewah hingga logam mulia dan perhiasan. Artefak itu diambi seringkali dengan paksa di era kolonial. 
 
Pemerintah Belanda mengumumkan rencana pengembalian 478 “benda budaya” pada Kamis, 6 Juli 2023. 
 
Beberapa negara Barat mengembalikan artefak yang dijarah dan benda lain sebagai bagian dari perhitungan sejarah kolonial mereka yang seringkali brutal. 

Pada Januari lalu, sebuah museum Berlin mengumumkan, mereka siap mengembalikan ratusan tengkorak manusia dari bekas jajahan Jerman di Afrika Timur. 
 
Sementara pada 2021, Prancis mengatakan akan mengembalikan patung, singgasana kerajaan, dan altar suci yang diambil dari negara Benin di Afrika Barat. 
 
Tak hanya itu, tahun lalu, Belgia mengembalikan gigi berlapis emas milik pahlawan kemerdekaan Kongo yang terbunuh, Patrice Lumumba. 
 
"Ini momen bersejarah. Ini pertama kalinya, berdasarkan saran dari Dewan Penasehat Pengembalian Benda Budaya dari Konteks Kolonial, kami mengembalikan benda-benda yang seharusnya tidak pernah ada di Belanda," kata Sekretaris Negara Bidang Kebudayaan dan Media Belanda, Gunay Uslu, dilansir dari Channel News Asia
 
Komite tersebut dibentuk pada 2022 untuk menilai permintaan negara-negara yang artefaknya dicuri agar mengembalikan barang bersejarah di museum negara.  Saat ini, mereka sedang mempertimbangkan lebih banyak permintaan restitusi dari Indonesia, Sri Lanka dan Nigeria. 
 
Salah satu yang menarik dari barang rampasan yang dikembalikan ke Sri Lanka adalah Cannon of Kandy, senjata seremonial yang terbuat dari perunggu, perak dan emas, dan bertatahkan batu rubi. Meriam panjang ini dihiasi dengan simbol Raja Kandy, Matahari, setengah bulan, dan singa Sinhala. 
 
Meriam itu telah menjadi koleksi Rijksmuseum, museum seni dan sejarah nasional, sejak 1800. Menurut museum, meriam itu dijarah oleh pasukan Perusahaan Hindia Timur Belanda selama pengepungan dan penjarahan Kandy pada 1765. 
 
Direktur museum, Taco Dibbits, menyebut keputusan mengembalikan meriam dan lima benda lainnya sebagai "langkah positif bekerja sama dengan Sri Lanka". 
 
Sebuah upacara direncanakan pada 10 Juli untuk secara resmi menyerahkan artefak yang dijarah ke Indonesia di Museum Volkenkunde di Leiden, termasuk koleksi permata yang dikenal sebagai Harta Karun Lombok yang dijarah dari pulau Lombok.
 
Baca juga: Pengamat: Jika Dirasa Perlu, Belanda Bisa Dibawa ke Mahkamah Internasional
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan