Mengutip dari laman Gulf Today, Sabtu, 18 Februari 2023, angka kematian akibat gempa bumi di kedua negara diperkirakan terus meningkat, dengan ada sekitar 264.000 apartemen di Turki yang hancur dan rata dengan tanah.
Korban tewas di Turki mencapai 39.672, sementara negara tetangga Suriah telah melaporkan lebih dari 5.800 kematian. Angka korban di Suriah belum berubah selama berhari-hari.
Sebelas hari setelah gempa melanda, tiga orang berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat dari balik reruntuhan bangunan di Turki pada Jumat kemarin.
Di saat banyak petugas penyelamat internasional mulai meninggalkan zona gempa, tim domestik terus mencari korban hilang di tengah puing bangunan. Para ahli mengatakan, sebagian besar penyelamatan terjadi dalam 24 jam setelah gempa bumi perdana.
Harapan kian memudar karena sebelas hari telah berlalu, dan tubuh manusia kemungkinan tidak akan bisa bertahan lama tanpa meminum air di balik reruntuhan.
Hakan Yasinoglu, berusia 40-an tahun, berhasil diselamatkan dari balik reruntuhan bangunan di Hatay, 278 jam setelah gempa berkekuatan magnitudo 7,8 melanda Turki pada 6 Februari, kata Brigade Pemadam Kebakaran Istanbul.
Sebelumnya, Osman Halebiye, 14, dan Mustafa Avci, 34, diselamatkan dari puing bangunan di kota bersejarah Antakya, yang dikenal di zaman kuno sebagai Antiokhia. Saat Avci dibawa pergi, ia sempat melakukan panggilan video dengan bayinya yang baru lahir.
Di negara tetangga Suriah, yang telah hancur oleh lebih dari satu dekade perang saudara, sebagian besar korban jiwa berada di barat laut, wilayah yang dikuasai pemberontak yang berperang dengan Presiden Bashar Al Assad.
Konflik ini mempersulit upaya relawan dalam membantu orang-orang terdampak gempa.
Baca juga: Pertama Kali Pascagempa, Bentrokan Senjata Kembali Terjadi di Suriah
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News