Pasukan Pertahanan Ukraina Selatan mengatakan pelabuhan Odessa "mengalami kerusakan signifikan" dalam serangan udara besar-besaran Rusia yang melibatkan drone, rudal supersonik, dan rudal jelajah Kalibr.
"Pelabuhan laut di Odessa mengalami kerusakan parah. Kebakaran juga terjadi di hotel pelabuhan, yang sudah tidak berfungsi lagi sejak beberapa tahun terakhir," kata komando selatan angkatan bersenjata Ukraina melalui aplikasi pesan Telegram.
"Petugas pemadam kebakaran telah memadamkan kobaran api," sambungnya, mengutip dari laman The National News, Senin, 25 September 2023.
Rusia telah meningkatkan serangan terhadap infrastruktur pengekspor biji-bijian Ukraina di wilayah selatan Odessa dan Mykolaiv sejak Juli lalu, ketika Moskow menarik diri dari perjanjian Laut Hitam yang ditengahi PBB. Perjanjian itu memungkinkan pengiriman biji-bijian yang aman melalui koridor Laut Hitam.
Pertahanan Udara Ukraina
Nataliya Gumenyuk, juru bicara komando militer selatan Ukraina, mengatakan Rusia tampaknya "mencoba menguji kepadatan pertahanan udara Ukraina.""Mereka memahami bahwa infrastruktur pelabuhan adalah prioritas bagi wilayah kami, dan infrastruktur tersebut terlindungi dengan baik. Namun, itulah sebabnya serangan yang terjadi malam ini bersifat besar-besaran dan dilakukan secara gabungan," ujarnya melalui Telegram.
Pasukan Pertahanan Ukraina Selatan mengatakan Rusia mengarahkan 19 drone dan 2 rudal supersonik Onyx ke Odessa, dan menembakkan 12 rudal jelajah Kalibr. Angkatan udara Ukraina mengatakan Kalibr diluncurkan dari kapal dan kapal selam.
Ukraina mengklaim seluruh 19 drone Shahed dan 11 rudal Kalibr telah ditembak jatuh. Namun, Rusia berhasil "menghantam infrastruktur pelabuhan" di Odessa, yang "mengalami kerusakan signifikan," kata pasukan pertahanan selatan.
"Rudal Onyx menghancurkan lumbung. Namun orang-orang tidak terluka," kata otoritas Ukraina.
Baca juga: Ukraina Sebut 'Jenderal Senior' Rusia Tewas dalam Serangan Rudal di Krimea
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News