Sejak pekan kemarin, ribuan warga Afghanistan terus berkerumun di area sekitar bandara internasional di Kabul, berharap dapat segera dievakuasi untuk menghindari ancaman aksi kekerasan kelompok Taliban.
Eksodus warga ini terjadi usai kelompok Taliban merebut ibu kota Afghanistan pada 15 Agustus. Presiden Joe Biden mengatakan bahwa AS telah mengevakuasi hampir 28 ribu orang dari Afghanistan dalam sepekan terakhir.
"Tidak mungkin kami dapat mengevakuasi orang dalam jumlah yang sebegitu besar tanpa adanya rasa sakit dan insiden-insiden seperti yang Anda semua lihat di sejumlah foto," kata Biden kepada awak media di Gedung Putih, dilansir dari laman BBC, Senin, 23 Agustus 2021.
"Ini masih akan berlangsung cukup lama, dan bisa saja terjadi hal-hal buruk selama prosesnya berlangsung," sambung dia.
Setidaknya 20 orang tewas dalam kekacauan terkait eksodus di bandara Kabul. Beberapa dari kematian ini meliputi insiden terinjak-injak, dan bahkan ada yang karena terjatuh dari pesawat dan tersangkut di roda pendaratan.
Evakuasi di bandara Kabul pada hari Minggu kemarin dilaporkan relatif lebih tenang dibanding beberapa hari sebelumnya.
Menteri Angkatan Bersenjata Inggris James Heappey mengatakan bahwa Taliban kini mulai mengatur masyarakat untuk mengantre di luar Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul sehingga proses evakuasi dapat berjalan lebih cepat.
Inggris telah mengevakuasi 5.725 orang dari Afghanistan sejak 13 Agustus. Saat ini ada lebih dari 1.000 personel militer Inggris yang bertugas membantu proses evakuasi di Kabul.
Baca: Perempuan Afghanistan Melahirkan di Pesawat Evakuasi Amerika Serikat
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News