Komite Investigasi Rusia yang mengklaim bahwa Ukraina terkait serangan di Crocus. Foto: The Moscow Times
Komite Investigasi Rusia yang mengklaim bahwa Ukraina terkait serangan di Crocus. Foto: The Moscow Times

Rusia Tangkap Pendana Pelaku Penyerangan Gedung Konser

Fajar Nugraha • 29 Maret 2024 16:26
Moskow: Pihak berwenang Rusia mengklaim telah menangkap seorang tersangka pendana serangan gedung konser yang mematikan pekan lalu. Hal ini disampaikan oleh Komite Investigasi Rusia yang mengklaim bahwa Ukraina telah membayar ‘sejumlah besar’ (dana) kepada para pelaku.
 
“Tersangka lain yang terlibat dalam skema pendanaan teroris telah diidentifikasi dan ditahan,” kata Komite Investigasi Rusia dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip The Moscow Times, Jumat 29 Maret 2024.
 
Pernyataan itu juga menambahkan bahwa tersangka tersebut telah ditempatkan dalam penahanan pra-sidang. Delapan terdakwa lainnya dalam penyelidikan terorisme yang sedang berlangsung telah ditahan oleh Pengadilan Distrik Basmanny Moskow.

Rusia mengatakan, pada Sabtu bahwa pihaknya telah menangkap 11 orang sehubungan dengan serangan Jumat malam di Balai Kota Crocus. Serangan itu menyebabkan sekelompok orang bersenjata melepaskan tembakan dan membakar tempat musik, menewaskan sedikitnya 143 orang dan melukai ratusan lainnya.
 
Baca: Hindari Sebut ISIS, Putin Salahkan Kelompok Ekstremis atas Aksi Teror di Moskow

 
Teroris ISIS-K telah mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, serangan paling mematikan di Rusia sejak pengepungan sekolah di Beslan tahun 2004, dan saluran media sosial yang terkait dengan kelompok militan tersebut telah menerbitkan video grafis yang menunjukkan orang-orang bersenjata melakukan pembunuhan massal.
 
Namun, para pejabat tinggi Rusia, termasuk Vladimir Putin, menyatakan bahwa Ukraina dan negara-negara Barat ikut bertanggung jawab atas pembunuhan massal tersebut, meskipun mereka belum memberikan bukti nyata untuk mendukung klaim tersebut.
 
Komite Investigasi Rusia pada Kamis mengklaim bahwa mereka telah memperoleh “informasi yang dapat diverifikasi bahwa pelaku serangan teroris menerima sejumlah besar uang dan mata uang kripto, yang digunakan dalam mempersiapkan kejahatan tersebut, dari Ukraina.”
 
“Hubungan teroris yang ditahan dengan kaum nasionalis Ukraina diperoleh dari pemeriksaan perangkat elektronik mereka dan menganalisis transaksi keuangan,” ucap Komite Investigasi Rusia.
 
Ukraina dan sekutu Baratnya menggambarkan tuduhan tersebut sebagai “propaganda.”
 
“Paman saya sering berkata bahwa penjual pupuk kandang terbaik sering kali membawa sampel kotorannya ke dalam mulut mereka,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby kepada wartawan pada Kamis malam.
 
“Pejabat Rusia tampaknya adalah penjual pupuk kandang yang cukup baik,” pungkas Kirby, mengecam apa yang disebutnya sebagai ‘propaganda omong kosong’ Rusia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan