Di wilayah Pantai Timur AS, Kepolisian Boston menahan sekitar 100 orang sembari membongkar kamp aksi protes di Universitas Northeastern, dengan unggahan di media sosial menunjukkan pasukan keamanan mengenakan perlengkapan antihuru-hara dan mereka memindahkan tenda demonstran ke bagian belakang truk.
Tindakan tersebut diambil setelah beberapa pengunjuk rasa melontarkan "penghinaan anti-Semit yang kejam, termasuk 'Bunuh orang Yahudi,'" kata pihak Universitas Northeastern dalam sebuah pernyataan di media sosial X dan dikutip Shine, Minggu, 28 April 2024.
Di negara bagian lain, Kepolisian Arizona State University menangkap 69 orang karena masuk tanpa izin setelah kelompok tersebut mendirikan "kamp ilegal" di area kampus.
Pejabat Arizona State mengatakan bahwa "kebanyakan dari mereka bukan mahasiswa, dosen atau staf ASU." Para pengunjuk rasa itu telah mendirikan kamp pada Jumat lalu dan mengabaikan perintah berulang kali untuk membubarkan diri.
Sementara di wilayah Midwest, polisi di Universitas Indiana menangkap 23 orang sembari membongkar kamp unjuk rasa di area kampus, demikian lapor surat kabar Indiana Daily Student.
Polisi dengan perisai, pentungan, dan peralatan antihuru-hara lainnya menerobos barisan pengunjuk rasa yang saling mengacungkan senjata, kata surat kabar itu.
Demonstran Pro-Palestina
Para aktivis kampus AS menyerukan gencatan senjata dalam perang Israel dengan kelompok pejuang Palestina Hamas, serta meminta perguruan tinggi memutuskan hubungan dengan negara tersebut dan dengan perusahaan-perusahaan yang mereka anggap mendapat keuntungan dari konflik di Timur Tengah.Protes tersebut telah menimbulkan tantangan besar bagi administrator universitas AS yang mencoba menyeimbangkan komitmen terhadap kebebasan berekspresi dengan keluhan bahwa demonstrasi tersebut cenderung mengarah pada anti-Semitisme dan ujaran kebencian.
Polisi telah melakukan penangkapan besar-besaran di universitas-universitas AS dalam beberapa hari terakhir. Dalam beberapa kasus, polisi terkadang menggunakan bahan kimia pengiritasi dan alat kejut untuk membubarkan demonstran.
Dalam sebuah pernyataan di X, Northeastern mengatakan area kampus tempat berlangsungnya aksi protes telah "sepenuhnya diamankan" dan "semua operasional kampus telah kembali normal."
Pihak univesitas mengatakan pihaknya melakukan tindakan tersebut setelah "apa yang dimulai sebagai demonstrasi siswa dua hari lalu telah disusupi penyelenggara profesional yang tidak berafiliasi dengan Northeastern."
Ia menambahkan bahwa individu yang ditahan dan menunjukkan kartu identitas sekolah yang sah telah dibebaskan, dan akan menghadapi proses disipliner, bukan tindakan hukum.
"Mereka yang menolak mengungkapkan afiliasi mereka telah ditangkap," kata universitas tersebut.
Baca juga: Daftar Kampus Amerika yang Demo Pro Palestina, Ada Universitas Ivy League
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News