Deretan vaksin Pfizer-BioNTech siap digunakan di sebuah pusat vaksinasi di Nevada, AS, 17 Desember 2020. (Patrick Fallon/AFP/Getty)
Deretan vaksin Pfizer-BioNTech siap digunakan di sebuah pusat vaksinasi di Nevada, AS, 17 Desember 2020. (Patrick Fallon/AFP/Getty)

FDA Segera Izinkan Penggunaan Vaksin Pfizer untuk Usia 12-15 Tahun

Willy Haryono • 04 Mei 2021 07:16
Washington: Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) berencana mengeluarkan izin penggunaan vaksin Covid-19 buatan Pfizer-BioNTech untuk warga berusia 12 hingga 15 tahun paling cepat pekan depan, menurut laporan New York Times pada Senn, 3 Mei.
 
Mengikuti otorisasi FDA, sebuah panel penasihat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) akan mengkaji data dan hasil uji klinis vaksin Pfizer-BioNTech di kalangan rentang usia 12-15 tahun.
 
Akhir Maret lalu, Pfizer-BioNTech mengumumkan bahwa vaksin mereka sangat efektif terhadap lebih dari 2.000 remaja, dan produk tersebut juga "direspons baik" di tubuh individu berusia 12-15 tahun.

Izin penggunaan vaksin Pfizer-BioNTech untuk usia 12-15 tahun akan menjadi kabar gembira bagi para orang tua yang khawatir atas kesehatan anak-anak mereka sebelum dimulainya tahun ajaran baru 2022.
 
Beberapa pekan lalu, Pfizer melaporkan bahwa tidak ada satu pun remaja dalam uji klinis yang memperlihatkan gejala infeksi Covid-19. Pfizer menyebut reaksi tubuh individu berusia 12-15 tahun terhadap vaksin mereka sama kuatnya dengan rentang usia 16-25 tahun.
 
Stephani Caccomo, juru bicara FDA, mengaku belum dapat berbicara mengenai tanggal pasti keluarnya izin penggunaan vaksin Pfizer-BioNTech.
 
"Kami sedang mengkaji permohonan (izin penggunaan) ini dengan cepat dan transparan," ucap dia.
 
Berbeda dari Pfizer, perusahaan Moderna juga sedang menjalani uji klinis vaksin Covid-19 di kalangan anak-anak berusia 6 bulan hingga 12 tahun. Uji klinis vaksin Moderna ini melibatkan sekitar 6.750 peserta.
 
"Studi ini akan membantu kami dalam menilai keamanan kandidat vaksin untuk populasi muda," kata CEO Moderna Stephane Bancel pada pertengahan Maret lalu.
 
Otoritas kesehatan AS mengatakan jumlah anak-anak yang sakit akibat Covid-19 jauh lebih rendah dibanding orang dewasa. Namun anak-anak dapat tetap terinfeksi dan menyebarkan virus tersebut.
 
Sebagian besar anak-anak yang terinfeksi Covid-19 hanya mengalami gejala ringan atau tanpa gejala sama sekali (asimtomatik).
 
Baca:  Pfizer Bersiap Rilis Obat Oral Covid-19 Akhir Tahun Ini

Vaksin untuk Indonesia

Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
 
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
 
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan