Kim Jong-un saat mengunjungi sebuah pabrik biologi di Korea Utara. (AFP/KCNA)
Kim Jong-un saat mengunjungi sebuah pabrik biologi di Korea Utara. (AFP/KCNA)

AS Terbuka terhadap Diplomasi Praktis dengan Korea Utara

Willy Haryono • 02 Mei 2021 09:00
Washington: Amerika Serikat telah melakukan kajian atas kebijakan nasional terhadap isu Korea Utara. Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan, Presiden AS Joe Biden telah belajar dari pengalaman empat pemerintahan terdahulu yang mencoba mendorong Korut untuk meninggalkan program senjata nuklirnya.
 
"Kebijakan kami tidak difokuskan pada upaya mencapai perjanjian besar, dan juga tak akan mengandalkan kesabaran strategis," ucap Psaki, dilansir dari laman DW pada Sabtu, 1 Mei 2021.
 
"AS akan mengejar sebuah pendekatan praktis terkalibrasi yang terbuka terhadap diplomasi dengan Korea Utara," sambungnya.

Pernyataan Psaki mengindikasikan bahwa Biden tidak akan mengadopsi gaya diplomasi Donald Trump maupun Barack Obama. Di era Trump, AS melakukan beberapa pertemuan langsung dengan pemimpin Korut Kim Jong-un, namun tidak membuahkan hasil berarti.
 
Sementara saat pemerintahan Obama, AS cenderung "bersabar" dan tidak melakukan langkah drastis terhadap program misil maupun senjata nuklir Pyongyang.
 
Mengenai kajian kebijakan terkait Korut ini, AS berencana membahasnya bersama penasihat keamanan nasional Jepang dan Korea Selatan dalam waktu dekat.
 
Presiden Korsel Moon Jae-in dijadwalkan berkunjung ke AS pada Mei ini. Sebelumnya ia telah mendorong Biden untuk melakukan pendekatan langsung dengan Kim Jong-un seperti yang dilakukan Trump beberapa tahun lalu.
 
Trump dan Kim telah menggelar dua pertemuan formal dan satu informal. Namun tiga pertemuan tersebut tidak menghasilkan perjanjian konkret, meski kedua tokoh mengklaim sebagai sahabat.
 
Baca:  Kim Jong-un dan Trump Disebut Punya Hubungan Khusus
 
Pertemuan terakhir tatap muka antar pejabat AS dan Korut berlangsung di Swedia pada Oktober 2019. Kala itu, delegasi Korut memilih pergi dari negosiasi dengan alasan frustrasi atas sanksi AS.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan