Biden juga memerintahkan peninjauan agenda imigrasi yang lebih luas ketimbang pendahulunya. Di Pemerintahan Trump, setidaknya ada 5.500 anak-anak yang terpisah dari orang tua masing-masing antara 2017 hingga 2018.
Salah satu perintah eksekutif yang telah ditandatangani Biden meliputi pemberian bantuan langsung kepada imigran. Di era Trump, hal semacam itu dilarang.
Tidak hanya itu, Biden juga memerintahkan untuk meninjau ulang biaya retribusi publik era Trump. Menurutnya, hal semacam itu menyulitkan imigran miskin untuk mendapat tempat tinggal permanen di AS.
Baca: Biden Berencana Berikan Kewarganegaraan AS bagi 9 Juta Imigran
Nantinya, Biden akan memperluas jalur hukum ke Amerika Serikat dan bekerja sama dengan lembaga-lembaga AS dalam mengatasi pendorong migrasi di Amerika Tengah. Ia juga mempertimbangkan untuk mengakhiri pakta suaka dengan Guatemala, El Salvador, dan Honduras.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken mengatakan AS berencana menangguhkan dan mengakhiri perjanjian yang memungkinkan pencari suaka dari negara lain dikirim ke sana.
Meski demikian, para pembantu Biden mengatakan perlu waktu untuk mengungkap lapisan pembatasan imigrasi dan menerapkan sistem yang lebih ramah bagi imigran.
"Penyelesaian masalah ini tidak akan terjadi dalam semalam," ucap juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki pada Selasa kemarin.
Menurutnya, untuk membalikkan kebijakan Trump perlu kehati-hatian. Walaupun akan lebih longgar sistemnya, kata Psaki, Biden berusaha mencegah lonjakan imigrasi ilegal di Negeri Paman Sam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id