"Peninjauan tersebut mungkin akan mengarah ke perubahan kebijakan yang dramatis," ucap pejabat senior pemerintah AS.
Laman AFP, Selasa, 2 Februari 2021 melaporkan, tujuan kebijakan tersebut untuk memulihkan kepercayaan pada sistem imigrasi AS.
"Presiden (Donald) Trump sangat fokus pada dinding pembatas sehingga tidak mengatasi akar masalah penyebab orang datang ke perbatasan kami," seru pejabat tersebut.
Kebijakan di era Donald Trump memang memungkinkan petugas untuk mendeportasi pendatang yang masuk ke Negeri Paman Sam secara ilegal. Anak-anak para imigran bahkan ditempatkan dalam tahanan federal.
Sementara itu, Biden dalam kampanyenya berjanji akan menyatukan kembali keluarga migran yang dipisahkan oleh kebijakan Trump. Tugas tersebut nantinya akan dilaksanakan tim kerja.
Tim itu akan mencoba menyatukan kembali keluarga yang terpisah. Namun, mereka tidak menyebutkan secara spesifik apakah hal tersebut memungkinkan keluarga yang dideportasi dapat kembali ke AS.
Biden juga telah mengirim RUU ke Kongres yang dapat mengarah pada perolehan kewarganegaraan jutaan migran yang tidak memiliki dokumen di Amerika Serikat. Adopsi undang-undang, bagaimanapun, akan membutuhkan dukungan dari beberapa anggota parlemen Republik dan itu bukan hal yang mudah.
Sebagian besar reformasi ini akan dipimpin Kementerian Keamanan Dalam Negeri. Untuk posisi tersebut, Biden telah mencalonkan Alejandro Mayorkas yang akan mengawasi masalah imigrasi, perbatasan, dan situasi darurat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News