Pengawas nuklir PBB, Badan Energi Atom Internasional (IAEA), mengaku sedang bersiap mengirim misi ke fasilitas limbah radioaktif Chernobyl di Ukraina utara.
Staf pabrik Ukraina terus mengawasi penyimpanan bahan bakar nuklir di Chernobyl. Mereka juga mengawasi sisa-sisa reaktor terbungkus beton yang meledak pada 1986 dalam kecelakaan nuklir terburuk di dunia.
"Menurut staf pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl, sekarang tidak ada orang luar di lokasi," kata Energoatom, badan energi negara itu, dilansir dari The National, Jumat, 1 April 2022.
Energoatom sebelumnya mengatakan sebagian besar pasukan telah pergi, hanya menyisakan sekelompok kecil.
"Pasukan Rusia juga telah mundur dari kota terdekat Slavutych, tempat mereka yang bekerja di Chernobyl tinggal," kata perusahaan itu.
Dalam unggahan terpisah, Energoatom mengatakan pihak Rusia telah secara resmi setuju untuk menyerahkan kembali tanggung jawab kepada Ukraina untuk melindungi Chernobyl.
Ia membagikan dokumen pindaian yang ditandatangani oleh orang-orang yang diidentifikasi sebagai anggota staf senior di Chernobyl dan pejabat militer Rusia yang ditugaskan untuk menjaga Chernobyl.
Ukraina telah berulang kali menyatakan keprihatinan keamanan tentang Chernobyl dan menuntut penarikan pasukan Rusia, yang kehadirannya mencegah rotasi personel untuk sementara waktu.
Energoatom mengatakan bahwa sebagai akibat dari kekhawatiran mereka tentang radiasi.
"Hampir mulai terjadi kerusuhan di antara para prajurit", lanjut mereka, menunjukkan bahwa inilah alasan kepergian mereka yang tidak terduga.
IAEA mengatakan belum dapat mengkonfirmasi laporan pasukan Rusia yang menerima dosis radiasi tinggi.
Baca: Ukraina Antisipasi Serangan Baru Rusia di Donbas
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News