Shoko Asahara, pemimpin sekte Aum Shinrikyo Jepang yang akan dihapus dari daftar organisasi teroris AS./AFP
Shoko Asahara, pemimpin sekte Aum Shinrikyo Jepang yang akan dihapus dari daftar organisasi teroris AS./AFP

AS akan Hapus 5 Kelompok Ekstremis dari Daftar Teroris Asing

Marcheilla Ariesta • 16 Mei 2022 17:37
Washington: Amerika Serikat (AS) siap untuk menghapus lima kelompok ekstremis dari daftar teroris asing. Kelompok ekstremis ini diyakini sudah mati.
 
Beberapa dari lima kelompok ekstremis tersebut pernah menimbulkan ancaman signifikan dengan menewaskan ratusan bahkan ribuan orang di seluruh Asia, Eropa dan Timur Tengah.
 
Meskipun kelompok-kelompok itu tidak aktif, keputusan itu sensitif secara politik bagi pemerintahan Biden dan negara-negara di mana organisasi-organisasi itu beroperasi.

Keputusan ini juga dapat menuai kritik dari para korban dan keluarga mereka yang masih berurusan dengan kehilangan kerabat mereka.
 
Kementerian Luar Negeri AS memberitahu Kongres mengenai langkah tersebut. Namun, langkah itu semakin memecah belah pendapat mengenai apakah Garda Revolusi Iran perlu dihapus secara legal dari daftar kelompok teror, sebagai upaya untuk menyelamatkan kesepakatan nuklir dengan Iran.
 
Dalam pemberitahuan terpisah kepada anggota parlemen, Kementerian Luar Negeri mengatakan, sebutan terorisme untuk lima kelompok akan secara resmi dihapus ketika penentuan diterbitkan dalam Daftar Federal, yang diharapkan minggu depan.
 
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan, alasan umum penghapusan ini didasarkan pada tinjauan administratif dari penunjukkan, yang diwajibkan hukum setiap lima tahun.
 
"Mencabut penunjukan FTO memastikan sanksi terorisme kami tetap berlaku dan kredibel dan tidak mencerminkan perubahan dalam kebijakan terhadap kegiatan masa lalu salah satu organisasi ini," kata Kemenlu AS dalam pernyataan mereka, dikutip dari Asahi, Senin, 16 Mei 2022.
 
Baca juga: Taliban Ingin Jaringan Haqqani Dihapus dari Daftar Teroris AS
 
Tinjauan tersebut mempertimbangkan eksistensi kelompok dan melihat jika mereka melakukan tindakan teroris dalam lima tahun terakhir. Berdasarkan undang-undang yang membuat daftar tersebut, menteri luar negeri dapat menghapus grup yang dianggapnya tidak lagi sesuai dengan kriteria.
 
"Berdasarkan penelaahan atas Catatan Administrasi yang dikumpulkan dalam masalah ini dan berkonsultasi dengan Jaksa Agung dan Sekretaris Perbendaharaan, saya memutuskan bahwa keadaan yang menjadi dasar penunjukan telah berubah sedemikian rupa untuk menjamin pencabutan penunjukan," ucap Blinken.
 
Menghapus kelompok-kelompok tersebut dari daftar, memiliki efek langsung berupa pencabutan berbagai sanksi yang terkait dengan penunjukan tersebut. Itu termasuk pembekuan aset dan larangan perjalanan serta larangan bagi orang Amerika mana pun yang memberikan dukungan materi kepada kelompok atau anggotanya.
 
Empat dari lima kelompok pertama kali ditetapkan sebagai organisasi teroris asing pada 1997 dan tetap dalam daftar selama 25 tahun terakhir.
 
Kelompok yang akan dihapus adalah Aum Shinrikyo yang adalah sekte 'Kebenaran Tertinggi'Jepang. Mereka melakukan serangan gas sarin mematikan di kereta bawah tanah Tokyo pada 1995 dan menewaskan 13 orang.
 
Basque Fatherland and Liberty, yang menjalankan kampanye separatis pengeboman dan pembunuhan di Spanyol utara dan di tempat lain selama beberapa dekade yang menewaskan lebih dari 800 orang dan melukai ribuan lainnya.
 
Kahane Chai, atau Kach, kelompok radikal Yahudi Ortodoks didirikan oleh Rabi ultranasionalis Israel Meir Kahane pada 1971.
 
Dewan Syura Mujahidin di Lingkungan Yerusalem, sebuah kelompok payung dari beberapa organisasi jihad yang berbasis di Gaza yang telah mengklaim bertanggung jawab atas berbagai serangan roket dan lainnya terhadap Israel sejak didirikan pada 2012.
 
Dan yang terakhir, Gama'a al-Islamiyya, atau Islamic Group–IG, sebuah gerakan Islam Sunni Mesir yang berjuang untuk menggulingkan pemerintah Mesir selama 1990-an. Kelompok ini melakukan ratusan serangan mematikan terhadap polisi dan pasukan keamanan serta wisatawan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan