Dalam menghalau invasi Ukraina ini, Rusia memperingatkan bahwa pertempuran di wilayah Kursk dapat membahayakan pembangkit listrik tenaga nuklir.
Mengutip dari Times of Malta, Minggu, 11 Agustus 2024, sekelompok unit militer Ukraina telah menyerang perbatasan Rusia pada Selasa pagi, dalam apa yang sejauh ini merupakan serangan terbesar dan tersukses oleh Kyiv dalam konflik yang telah berlangsung 2,5 tahun.
Pasukan Ukraina telah maju beberapa kilometer di area perbatasan, yang memaksa tentara Rusia untuk segera mengerahkan kekuatan cadangan dan peralatan tambahan -- meskipun tidak ada pihak yang memberikan rincian pasti mengenai jumlahnya.
Pejabat setempat merinci skala evakuasi warga sipil dari kota-kota dan desa-desa yang dekat dengan zona pertempuran.
"Lebih dari 76.000 orang telah direlokasi sementara ke tempat-tempat yang aman," kantor berita milik pemerintah Rusia, TASS, mengutip seorang pejabat dari kementerian situasi darurat regional dalam jumpa pers pada Sabtu.
Bantuan darurat telah disalurkan ke daerah perbatasan dan kereta tambahan ke ibu kota Moskow telah disiapkan bagi orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran.
"Perang telah menimpa kita," ucap seorang wanita -- yang menolak menyebutkan namanya -- kepada AFP setelah tiba di stasiun kereta Moskow pada hari Jumat.
Namun, pada Sabtu malam, sirene serangan udara berbunyi di ibu kota Ukraina, Kyiv.
Wartawan AFP mencatat sedikitnya dua kilatan cahaya di langit malam, dan angkatan udara Ukraina mengatakan lima wilayah lainnya telah diserang oleh pesawat tanpa awak (drone).
Baca juga: Zelensky: Rusia Harus Merasakan Apa yang Ukraina Rasakan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News